Ciwidey One Day Trip! (Itinerary & Budget)

Juli 21, 2019

Larasatinesa.com - Akhir bulan Juni kemarin saya diajak Marya dan Kak Jean untuk join jalan-jalan ke Ciwidey. Ini bukan kali pertama saya jalan bareng mereka. Setahun lalu saya juga sempat ke Stone Garden Padalarang bareng mereka. Kali ini minus Novida yang sedang ada di kampung halamannya, Surabaya. Anehnya nih, tanggal trip kami ini sama banget dengan tahun lalu, udah gitu pas sama-sama habis lebaran pula. Kebetulan yang nggak disengaja deh! Haha.



Kami pergi di hari Sabtu yang cerah, Bandung lagi summer nih jadi cucok banget buat jalan-jalan, outfit traveling yang kami pakai pun bener-bener santai. Karena diantara kami nggak ada yang bawa kendaraan pribadi, jadi kami pergi menggunakan transportasi umum. Sebetulnya saya udah beberapa kali ke Ciwidey, tapi setiap ke sana selalu touring bareng mantan teman-teman pakai motor. Jadi ini adalah pengalaman pertama saya ke Ciwidey menggunakan transportasi umum. Let see gimana keseruannya!

Pengalaman Naik Transportasi Umum ke Ciwidey
Hari itu kami janjian di Terminal Leuwi Panjang jam 6 pagi, sebelumnya saya naik ojek online buat menuju terminal. Lalu setelah semua berkumpul, kami kemudian naik mobil ELF (bentuknya hanya menyerupai ELF ya, bukan ELF yang asli) jurusan Bandung - Ciwidey yang nantinya akan turun di pemberhentian terakhir yaitu Terminal Ciwidey. Baru kali ini seumur hidup saya naik ELF. Oh ya, ELF ini bakalan terus ngetem kalau penumpangnya belum penuh lho, jadi emang lumayan lama nunggunya. Yakali semua orang pada ke Ciwidey! 😂 Kayaknya kemarin ada 15 orang di dalam ELF. Mamang ELF ini nggak akan membiarkan ada sedikit ruang kosong, pokoknya saya selama di dalam itu sampai rebutan oksigen. Pfft. Anw, sekarang ke Ciwidey bisa lebih cepat sampai karena lewat tol Soroja (Soreang-Kopo-Pasir Koja). Kemarin beneran nggak berasa di jalan karena si ELF lumayan ngebut lewat tol cuma 1 jam aja. Jam setengah 8 pagi kami udah sampai di Ciwidey dong. Untuk ongkos ELF-nya 15rb / orang ya.


Gini nih suasana di ELF 😂| pic by Marya
Sampai di terminal Ciwidey, saya dan teman-teman disambut oleh banyak mamang-mamang yang menawarkan jasa antar jemput. Mereka sepertinya udah hafal ya mana muka orang Ciwidey, mana muka orang Los Angeles. 😂 Maksudnya mereka tau gitu turis-turis yang mau jalan-jalan. Nah dari situ saya lanjut naik angkot warna kuning jurusan Ciwidey - Patengan. Mobil angkot ini bisa mengantar ke semua tempat wisata di Ciwidey karena memang itu jalur angkotnya. Saya kemarin langsung bilang mau ke Kawah Putih ke mamangnya dan dia langsung anterin kami ke sana. Buat ongkos angkotnya yang sekarang  15rb / orang. 

Tadinya tempat pertama yang mau kami kunjungi adalah Kawah Putih. Tapi berhubung beberapa dari kami belum sarapan, jadi kami memutuskan mampir sarapan dulu di warung yang ada di depan gerbang masuk Kawah Putih. Kami pun sarapan gorengan, Indomie rebus pakai telur, dan segelas teh tawar hangat. Karena masih pagi banget dan mataharinya belum terlalu panas, akhirnya kami memutuskan ganti destinasi pertama ke Ranca Upas dulu yang hanya tinggal jalan kaki sedikit karena letaknya ada di seberang gerbang masuk Kawah Putih.

Cuma mau bilang, kalian usahain jangan beser di sini. Karena di sini toiletnya bayar. Tiap toilet harganya beda dari 2000 s/d 5000 tergantung kebutuhan. Dan saya buang air kecil 2x selama di Ciwidey. Sekian sekilas info. 😂

Main ke Penangkaran Rusa di Ranca Upas
Ranca Upas atau Kampung Cai Ranca Upas adalah salah satu bumi perkemahan di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Terletak di Jalan Raya Ciwidey Patenggang KM. 11, Alam Endah, Ciwidey Kabupaten Bandung, dengan jarak sekitar 50 km dari pusat Kota Bandung.


Memiliki luas area sekitar 215 Hektar, berada pada 1700 meter di atas permukaan laut, dengan suhu udara sekitar 17 °C - 20 °C. Sekitar area, oleh hutan lindung dengan beragam flora seperti Pohon Huru, Hamirug, Jamuju, Kihujan, Kitambang, Kurai, Pasang dan Puspa. Sedangkan fauna terdiri dari beragam jenis burung, serta beberapa satwa jinak lainnya.

Terdapat beberapa objek wisata dan permainan menarik di Ranca Upas, diantaranya;
  • Adventure
  • Kolam Renang Air Hangat
  • War Games
  • ATV
  • Kolam Renang Waterboom
  • Water Games
  • Camping Ground
  • Outdoor Gathering
  • Fun Games
  • Penangkaran Rusa
Ranca Upas dibuka setiap hari 24 jam non-stop. Tiket masuknya beragam, disesuaikan dengan objek yang akan dikunjungi. Kalau saya kemarin bayar 15rb. Karena tujuan utamanya memang ke penangkaran rusa aja sih, maklum diantara kami belum ada yang pernah ke sini. Haha. Untuk masuk ke area penangkaran rusanya saya nggak perlu bayar lagi, tapi kalau mau kasih makan rusa harus beli ya. Di sana di sediakan kangkung dan wortel yang seikatnya dihargai 3rb dan 5rb.










Pesawat terbang aaaaa


Pinter yah anak mamah makan sayurnya!! 😂
Padahal udah ngerasa datang pagi, tapi tetap aja udah banyak orang. Ada yang sekadar foto-foto, ada yang main sama rusa, ada juga yang ketakutan dan cuma melipir aja. Rusanya banyak banget dan mereka gemuk-gemuk. Saya baru melihat rusa sedekat ini lho. Mereka nggak galak kok, paling bakalan diserbu aja kalau kamu bawa makanannya, penciuman mereka tajam banget soalnya. Udah makanannya habis juga mereka bakalan pergi dengan sendirinya. Tahu kan peribahasa "habis manis sepah dibuang"? Nah rusa tuh sifatnya ngeselin kayak gitu!

Monmaap jadi ngegas.. jadi teringat siapa gitu... 😂


Ada yang kenyang bego~
Dan ternyata rusa juga bisa kekenyangan terus mereka ngedeprok aja duduk manjah sambil ketiduran. Eh awas ntar usus buntu woy! 🤣

Puas main sama rusa, saya dan teman-teman menuju Kawah Putih yang cuma tinggal jalan kaki aja. Oh ya, sebelum keluar dari Ranca Upas kami tiba-tiba lihat mamang jualan rujak tumbuk. Lihatnya bikin nelen ludah deh. Akhirnya kami makan rujak dulu sebelum melanjutkan perjalanan. Lumayan pedas guys bikin perut panas. 


Rujak, anyone?

Ke Kawah Putih Naik Ontang-Anting
Kawah Putih adalah sebuah tempat wisata di Jawa Barat yang terletak di kawasan Ciwidey. Kawah putih merupakan sebuah danau yang terbentuk dari letusan Gunung Patuha. Tanah yang bercampur belerang di sekitar kawah ini berwarna putih, lalu warna air yang berada di kawah ini berwarna putih kehijauan, yang unik dari kawah ini adalah airnya kadang berubah warna. Kawah ini berada pada ketinggian +2090 m dpl dibawah puncak/titik tertinggi Gunung Patuha.


Tiket Masuk Kawah Putih


Ontang Anting

Ya ampun rame banget kek di pasar
Ini udah entah ke berapa kalinya saya ke Kawah Putih. Dan sekarang tempatnya udah berubah banget. Biaya masuk Kawah Putih 25rb / orang, dan kalau kamu nggak bawa kendaraan pribadi kayak saya, kamu wajib naik ontang-anting (mobil wisata) pulang-pergi yang bakalan antar kamu ke dalam pintu masuk kawah dengan biaya 20rb / orang. Coba rasain deh sensasi naik ontang-anting ini, berasa naik mobil balap!

Sesampainya di sana.. gilak penuh banget sama rombongan turis! Saya langsung melihat ke sekeliling buat cari tempat ngadem yang agak sepi. Kalau kamu mau foto agak ke tengah danaunya, di sana disediakan jembatan dan harus bayar lagi 10rb / orang. Saya mah cukup di pinggir aja deh, udah keliatan kok danaunya. Kalau fotonya bocor, kan bisa diedit pakai photoshop. Kkk.



Bersandarlah kepada Tuhan Yang Maha Esa


Happy!



Setelah berjuang menghapus orang-orang di photoshop~
Pas di sini saya sama Marya sempat agak kesal dengan sebagian orang yang beranggapan bahwa kursi-kursi dari batang pohon yang menghadap ke kawah ini seolah-olah disediakan hanya buat mereka yang berpasangan. Hellawwhh kami juga ingin ngadem sambil foto-foto kali. 🙄

Kami kebetulan nggak lama di sini karena pusing lihat orang semakin siang semakin ramai. Akhirnya setelah ambil beberapa foto, ngemil, dan salat dzuhur, kami memutuskan untuk pindah ke tempat selanjutnya.

Glamping Lakeside Rancabali & Pinisi Resto
Tempat selanjutnya adalah Glamping Lakeside Rancabali & Pinisi Resto yang lagi hype banget seantero instagram. Glamping Lakeside Rancabali & Pinisi Resto ini letaknya berdekatan dengan Situ Patenggang. Di sana kamu bisa melakukan kegiatan selfie, sunset-sunrise, menginap, dan kulineran dengan keindahan panorama alam Bandung Selatan. 


Pinisi Resto

Backlight tapi akunya mancung~ 😂
Untuk menuju ke sana kami naik angkot lagi yang akhirnya kami sewa. Kenapa disewa? Karena rute angkotnya hanya sampai terminal Patenggang yang mana nggak sampai ke kawasan Glamping Lakeside Rancabali & Pinisi Resto. Akses menuju tempatnya lumayan rempong kalau kamu nggak bawa kendaraan pribadi.

Sebetulnya nih, kami nggak benar-benar ke Glamping Lakeside Rancabali. Kami ke sini cuma gara-gara penasaran sama Pinisi Restonya aja. Resto ini bentuknya menyerupai kapal pinisi, yang dibuat dan diletakkan di atas sebuah perbukitan dalam bentuk dan ukuran aslinya. Untuk tiket masuk Glamping kamu harus membayar 20rb / orang, kalau mau lanjut ke Pinisi Resto bayar lagi 10rb / orang. Atas arahan mamang angkot yang ngantar kami, kami masuk lewat jalur bawah area Pinisi Resto supaya nggak bayar. 

Mohon perbuatan tidak terpuji ini jangan dicontoh yhaa! 😂

Dan.. lagi-lagi tempatnya penuh sama rombongan karyawisata dari luar kota. Literally bener-bener penuh. Saya nggak ngerasa enjoy ada di sini. Semua meja penuh, boro-boro ingin order makanan atau minuman, yang ada malah rebutan spot foto sama ibu-ibu. 😑 

Buat kalian yang mau makan di resto ini, pastiin bawa uang yang cukup ya, karena menu-menu makanannya di sini agak mahal. Pinisi Resto ini buka setiap hari mulai dari pukul 7 pagi hingga tengah malam.


Pemandangan Situ Patenggang dari atas Pinisi Resto

Ada yang liat angsa-angsaan?
Pinisi Resto ini jadi tempat paling singkat yang kami kunjungi. Harusnya kami bisa explore lagi objek wisata yang lain di sini (yang juga harus bayar) kayak jembatan danau, teras bintang, dll. Tapi udah keburu pusing lihatnya. Buat saya resto ini jadi biasa aja, paling kerennya cuma bisa ambil spot foto yang pemandangannya Situ Patenggang. 

Okay, its time to back home!

Monmaap ya, saya dan teman-teman sanggupnya hanya ke 3 tempat di atas. Kami terlalu excited waktu di penangkaran rusa, tenaganya udah terkuras habis di awal! Hahaha. Karena kami pakai transportasi umum dan nggak ada rencana menginap, kami harus bergegas ke terminal Ciwidey karena si angkot kuning hanya beroperasi sampai jam 5 sore. Beda sama ELF yang 24 jam beroperasi. Perjalanan Ciwidey - Bandung lancar nggak macet karena via tol lagi dan saya sempat ketiduran sebentar. Hihi. 

Saya sampai di Terminal Leuwi Panjang sekitar jam 5 sore. Sumpah saya senang banget bisa ke Ciwidey bareng Marya dan Kak Jean yang gaya ngetrip-nya sama kayak saya. Susah lho nemu partner traveling yang visinya sama gini. Kami pun akhirnya berpisah di terminal menuju rumah masing-masing.

Ciwidey ini emang ya udah turis banget sih, karena semua spot-spot untuk fotonya nggak gratis alias bayar. Hahaha! Dimana-mana tempat wisatanya penuh dan susah banget buat foto-foto yang nggak bocor. Mungkin akan agak lengang kalau ke sini di weekday. Btw kemarin saya nggak sempat foto-foto di kebun teh Rancabali karena udah keburu siang dan panas banget. Mungkin ada yang heran kenapa kami nggak makan siang. Jadi sebelum sarapan pagi di Kawah Putih saya sebetulnya udah makan di rumah, terus makan rujak pedas yang bikin bolak balik minum, lalu ditambah makan micin dalam bentuk chiki-chikian yang dibawa Kak Jean, malah Marya sempat beli jasuke alias jagung susu keju di parkiran Glamping. Makanya kami tenang-tenang aja~  


See you on next trip, guys!
Next-nya saya mungkin mau camping di Ranca Upas atau coba sensasi menginap di Glamping Lakeside Rancabali. Gimana.. ada yang mau ikutan juga? 😁

Budget ke Ciwidey via kendaraan umum
ELF PP: 30rb
Angkot PP + sewa: 65rb
Kawah Putih: 45rb
Sarapan: 18rb
Toilet (2x): 5rb
Masuk Ranca Upas: 15rb 
Makanan Rusa: 20rb
Jajan Rujak: 15rb
=======================
Total: Rp. 195.000,-

Cheers,
Nesa

You Might Also Like

100 comments

  1. Baru sempat ke kawah putih Ciwideynya aja nih.. Belum sempat ke Ranca upas, ranca bali, pinisi dan stone gardennya.. Kapan-kapan kalau ke Bandung mau dijelajahi semuanya ah :)

    BalasHapus
  2. Aku pernah lihat foto-foto sepupu dan main ke sini, keren-keren lokasi fotonya. Paling suka kalau lihat orang foto orang sednag ngasi makan rusa atau kijang itu lho, jadi kepengen punya, 100 ekor boleh
    *eh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha kalo punya 100 rusa langsung buka penangkaran terus buat tempat foto-foto deh wkwk

      Hapus
  3. Belum pernah nih dan nampaknya kok bikin betah ya hahahaha. Next destination deh kak

    BalasHapus
  4. Baca ini kaya throwback jaman moto prewed seminggu bisa 4 kali ke kawah putih. Tapi aku belum pernah nih ke glamping itu, udah dari kapan pengen keburu punya bayi >.<
    Seneng ya teh berpetualang gini pake angkutan umum lebih banyak ceritanya pula, dan senang sekali berkunjung ke blog teh Nesa lagi :*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga pengen banget nginep di Glampingnya teh. Nanti mau direncanain kalo selow. Hehe.

      Hapus
  5. Saya mah suka bete kalau dateng ke tempat wisata yang penuh banget, soalnya ga bisaeun edit fotonya kalau bocor, hihihi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha aku juga gabisa teh kalau banyak teuing yang dihilangin.

      Hapus
  6. Neees itu gilak kalian keliling Ciwideynya banyak beut. Satu spot bentar-bentar. Salut bener deh

    BalasHapus
  7. Bebbbb aku juga baru sekali ke Kawah putih, waktu itu musim ujan jadi dingin banget.. Pengen kesana lagi tapi Suami males cz liat rincian kamu juga mayan uga ya dan aku bacanya juga agak gimana beb bayangin bawa anak gt kan ya... Mungkin harus wikdey kesininya huhu btw tfs ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau bawa anak mending ke 2 tempat aja biar nggak terlalu capek. Jangan maksain harus semua kedatengin, kecuali kalau kamu nginep .

      Hapus
  8. Asiikkk langsung bookmark ni ceritanya. Selama ini kalau ke Ciwidey pasti bareng sama keluarga, ternyata gampang banget ya utk menuju ke sini.

    BalasHapus
  9. seru juga sih one day trip gini.. apalagi bareng travelmate yang sefrekuensi.. hehe

    BalasHapus
  10. Lumayan murce ya budget ke sana. Aku pengen bawa anak2 ke sana tapi kok gak punya kendaraan haha. Kalau sewa ELF kyknya seru juga meski ngetemnya lamaan. Yaaa jalan ala2 bekpeker akhirnya ya mbak. Tengkyu infonya, aku jd tau cara menuju ke sana kalau pakai kendaraan umum :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mending perginya pakai open trip mba. Mba April di Jakarta ya kan? Banyak yang buka tuh open trip ke sini, cek deh.

      Hapus
  11. Iya iih...Nesa napa jadi nge gas...??
    Hahhaa....
    Aku suka banget sama travelling ala Nesa.

    Kocak banget nulisnya.
    Bikin buku, Nes...
    Seru keknyaa..

    Apalagi yang pas rebutan ama ibuk-ibuk dan bangku tercipta untuk pasangan.
    Duuuh...gak kuku aku bayangin wajah melasmu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha thank you teh, pengalaman kan ilmu yang berharga makanya diabadikan :))

      Hapus
  12. asik bisa main dengan rusa, pasti suasananya bakal relax banget, suatu saat pengen juga main kesana, ajak keluarga besar.

    BalasHapus
  13. Mba Nesa. Saya pernah senang banget liat ciwidey ini pas ada FTV settingnya di sana. Duh segar mata memandang ya. Wajar aja sih banyak rombongan yg datang berlibur ke sana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya seger mba, hawanya dingin. Mending ke sini jangan pas high season biar nggak terlalu ramai orang.

      Hapus
  14. Aku baru sekali ke Ciwidey, sama mantan pula *ups. Dlu aku ikut trip dr Jkt ke Kawah Putih & Danau Situpatenggang beb. Aku penasaran banget pgn ke Ranca Upas, dari dulu belum kesampean

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwk dulu aku juga pernah sama mantan ke sini. Nah enak tuh ikut open trip. Kuy nanti ke Rancaupas.

      Hapus
  15. Duh kabita ka Glamping Lakeside-nya eung. Btw, Elf Ciwidey emang keren. Bikin kita ditumpuk-tumpuk. Tapi itu kendaraan andalanku sejak SMA. Soreang-Bandung cuma 30 menit. Bak petir pisaaaan :)))))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wadooh kebayang dulu udah ada jalan tol teh jadi 5 menit hungkul mereun ya Soreang - Bandung :))

      Hapus
  16. Boleh juga nih budget 200.000 an udah ama transport plus makan...dapet bbrp tempat pula ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kak asal mau susah senang bersama sih pasti seru :))

      Hapus
  17. hahaha... mau pipis aja pakai perhitungan yak. Eh biasanya toilet di kawasan wisata kan udah termasuk fasilitas ya, ini kok bayar lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Toiletnya ada di luar tempat wisatanya mba. Punya umum bukan punya tempat wisata.

      Hapus
  18. selain kagum sama foto fotonya dengan view keren dan ga ada lagi di Indonesia selain di Kawah Putih Ciwideuy, daku kok nora nora bergembira lihat tulisan sarapan gorengan, Indomie rebus pakai telur, dan segelas teh tawar hangat yaaaa

    terus ditambah rujak bebeg. tau gak sih, waktu macet macetan di puncak, aku sempet loh pesen rujak terenak sedunia ini bahahhhahahaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sensasi makan indomienya itu lhoo beda banget.. jadi kerasa lebih hangat aja gitu. Padahal kalo di rumah makan indomie biasa aja wkwk.. Iyaa juara pisan nih rujak bebeg nya mba.

      Hapus
  19. Terakhir ke Ciwidey waktu belum nikah waktu itu sama keluarga tahun 2004 :-D
    Kemarin anakku pingin ngajakin ke sana tapi pas macet banget akunya gak mau. Next liburan deh ke sana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi emang harus dipersiapkan matang banget mba, bisa aja high season tapi harus tau timingnya yang tepat.

      Hapus
  20. Baca perjalanannya Mbak Nesa bikin ngakak loh hahahaa
    Kalau di desaku kendaraan umum semacam ELF itu namanya KOL / angkot mbak, jadi gitu sistemnya, nyari penumpang dulu walau nggak penuh juga, nanti baru deh melaju ke terminal,
    Kalau ke Glamping Lakeside Rancabali aku siam nyimak aja nnti artikelnya mbak weheheheee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah itu sih enak ELF nya, kalau ke Ciwidey harus penuh dulu mba.. makanya harus sabar nunggu.

      Hapus
  21. Aduuduuuhhh, CIWIDEEYYYY!
    Aku blum pernah main ke sini, nih.
    Pan kapan mau diagendakan lah, kalo cuss ke BDG
    Btw, Novida temen yg pulkam ke Sby itu apakah Novida D. Airinda yak? :D
    Temen aku ada yg kerja di BDG namanya Novida jugak
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyak itu Novida wkwkw temen mba Nurul juga ya. Memang Novida ini hits banget terkenal di mana-mana :))

      Hapus
  22. Budget 200 ribuan udah bisa jalan2 seru tuh termasuk murah. Cuma pas naik turun angkuta umumnya aku yang agak PR. Bukan masalah panas atau gimana. Tapi ya itu ngetemnya yang bikin waktu jadi lama. Kecuali kalau lagi santai sih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betuuul. Pulangnya harus tepat waktu, telat dikit angkot udah nggak ada.

      Hapus
  23. Ku mau ikutan lewat bawah aja kalo ke resto Pinisi nanti..mayan bangets bisa hemat 30 rebo kwkkw
    Ini komplit itin Ciwidey-nya. Nah itu ga ada biaya spot photo..berarti andelin photoshop aja yak..habis kezeeel spot poto dah dikapling-kapling dimana-mana..duh!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha jangan bilangin aku yang kasih tau yaa lewat bawahnya :))

      Hapus
  24. Saya pusing pas baca bagian bayar-bayarnya. Ke sini bayar, ke sana bayar. Emang sih 'cuma' 10-20 ribu. Tetapi, jadinya banyak kalau segala dibayar. Apalagi kalau jalan-jalannya sekeluarga hihihi.

    Teteeeup, biar gitu pengen juga ke sini. Terutama ke penangkaran rusanya. Nunggu waktu sepi kali, ya. Tetapi, apa Ciwidey pernah sepi,ya? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya memang mba, makanya aku nggak ikut-ikutan sama orang pengen foto sana sini tapi harus bayar. Pengen tetep nikmatin meskipun gempor. Bisa agak sepi mba kalau pagi dan weekday.

      Hapus
  25. Jajan rujak, mahalan makannya rusa yaaaa. Hhahaha...ucet si rusa inih. Pantes kekenyangan gitu. Aku ngebayangin naik Elf nya dg nunggu lama. Haha..kalau aku bisa sampai tertidur beberapa babak itu :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha aku pas pulangnya sempet ketiduran di ELF soalnya capek banget. Tapi jadi nggak berasa sih tiba-tiba udah nyampe aja.

      Hapus
  26. Wah asik juga explore Ciweidey yaa gak kalah dengan destinasi di luar negri, mantep bgt sharingnya sis

    BalasHapus
  27. Syukak sama gaya storytellingnya!
    Kayaknya seri nih bolang bareng Nesa^^

    Nah, bagian ini nih favoritku:

    "... mereka sepertinya udah hafal ya mana muka orang Ciwidey, mana muka orang Los Angeles!"

    Ternyata, Neng Nesa teh dari LA
    Kenalkan, saya dari... tadi, hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha jadi malu akooh.. hayu mba kita ngebolang :))

      Hapus
  28. Traveling sama temen yang udah ngerti dan sehati gaya travelingnya itu memang menyenangkan. Entah kayak apa perjalanannya tetep bahagia.


    Hahaha, naik ELF memang kudu sabar nunggu, dan kudu sabar rebutan oksigen.

    Wow, Ciwidey ramai banget ya. Selalu jadi tujuan pelancong.

    Foto bocor okelah, edit, fix. Hihihi

    BalasHapus
  29. Seru ya.. makasih juga sama trik gak bayarnya.. orang Los Angeles memang banyak akalnya.. hehehe

    BalasHapus
  30. Hai Nesa, seru banget ya perjalanannya. Udah lama pengen ngetrip ke Ciwidey sambil nginap atau kemping di sekitaran Ranca Upas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama dong mba, itu keinginanku juga menginap sama camping di Rancaupas.

      Hapus
  31. Aku pun masih ingeeet bangeet naik angkot rasa ontang anting yaaa heheheheh. Tapi worth a trip yaaa

    BalasHapus
  32. Ini sejak diperbarui spot foto l, tempat nya jadi ramai lagi ya. Aku juga malas kalo wisata di tempat yang ramai. Apalagi kalo mau pesan makanan, bisa batal pesan deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mba, ditambah banyak banget tempat wisata baru.

      Hapus
  33. wow keren banget tempatnya mbak, aku pernah lihat tempat ini di FTV gitu.. ternyata aslinya memang keren

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya emang sering dijadiin tempat shooting, nggak terlalu jauh sih tempatnya.

      Hapus
  34. Aku pernah main ke Ciwidey tapi sudah lama banget, jaman masih kuliah dan belum seramai sekarang Ciwidey. Sekarang jadi pengen main kesana deh ngajak anakku.

    BalasHapus
  35. Beberapa kali ke Ciwidey rasanya kurang puas ya, karena banyak hal yang bisa dieksplor kan. Banyak tempat wisata tersembunyi yang sayang buat dilewatkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini juga aku masih kurang puas teh, masih banyak yang belum di explore. Sekarang banyak yang baruuu..

      Hapus
  36. Jalan-jalan ke Ciwidwy mah gak cukup seharian ya. Belum ke Cimanggu dan Teh Walini. Banyak tempat wisatanya.
    Eh itu rujak menggoda, tapi meni 15.ooo wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahhaaha aku udah males tapi ke Cimanggu sama Walini udah kek cendol orang-orangnya yang piknik di sana :))

      Hapus
  37. Wah baru tau kalau kawah itu airnya dapat berubah warna gtu. Btw aku yang penasaran walau itu udah kyk kawah/ gunung mati apakah tetep panas? Sungguh ku kepo, maafkan krn aku blm pernah ke sana kakak :D Soalnya ad jembatan di situ hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada larangan mba nggak boleh sentuh kawahnya. Karena terlihat terus berasap sepertinya tetep panas.

      Hapus
  38. Ya ampun terakhir ke Ciwidey itu 5-6 tahun yang lalu deh. Itu aja udah rame apalagi sekarang ya. Fix kalo kesana weekday aja lah yah...supaya ga mabok 😅

    BalasHapus
  39. Wah boleh juga nih jadi itinerary alternatif kalau ke Bandung. Muraaah.. ga sampe 200rb.

    BalasHapus
  40. Duh jadi ingin jalan2 dan menikmati Ciwidey juga deh, seru ya. Ajakin neng Marwah ah biar bisa foto2 sama rusa juga.

    BalasHapus
  41. Wah udh lm bgt ga kesana.. Terakhir 3 thn yg kewat. Blom pernah cb naik angkotnya tuh ELF,seru kali yeee... Foto"nya jg kereen mbake

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seru kalau mau suasana baru perginya naik elf aja mba

      Hapus
  42. Aku pikir, backpacker ke Kawah putih jk tdk membawa kendaraan sendiri kita harus carter angkot atau naik taksi online.

    Ternyata ada angkot sampai lokasi.

    Thx your info,
    Btw. Kok ga cobain camping di Ranca Upas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama kak. Belum sempat camping karena waktunya nggak cukup. Nanti mungkin selanjutnya mau merencanakan, hehe.

      Hapus
  43. wah pernah ke sini lagi amak2 masih kecil

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ke sini lagi mba, udah berubah banget lho sekarang.

      Hapus
  44. Kalo aku tepar banget tu pasti hihi

    BalasHapus
  45. sampe lupa aku trakhir ke kawah putih kapan, saking lamanyaaaa hahahaha... kalo ga salah siiiih, pas msh pacaran ama pak suami :p. omg, kayaknya hrs balik lg bareng anak2. dulu blm ada si penangkaran rusa Nes, ato kalopun ada, blm hype doi :p. anak2 ku pasti seneng tuh kalo diminta ksh makan rusa gini.

    tp sbnrnya aku jg kurang suka sih ama tempat wisata yg ruameee byanget kayak di pinisi. duuuuh, mnding mundur deh... pusing palaku kalo dempet2an gitu -_-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waahh wajiblah mba Fanny ke sini lagi sama anak-anak. Pasti seru. Jangan lupa ntar nginep juga di Glamping. Nah biar ga terlalu rame, ambil cuti aja pas weekday hihi.

      Hapus
  46. Aku pernah mau ke kawah putih sama abah, pas nyampe sana kok bayarnya mahal pisan hahahaha apalagi masuk mobil bayarnya mahal, jiwa misqueen ku bergejolak... akhirnya ngga jadi ke kawah putih (ampe sekarang) dan ngebakso aja depan rumah mbeh wareg gagaga XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emberan mih kawah putih mah bawa mobil sendiri mihil, sekarang mah udah wisata turis pisan di sana teh, sagala mayar. Wkwkwk.

      Hapus
  47. mantap euy naek elp, nes. hahaha paling males ke ciwidey & pangalengan naik angkutan umum. lama di jalan. tapi dia masuk tol ya, baru tau hahahha lumayan motong jalan. ciwidey emang primadona selain lembang. kalo ke sana lagi, saya mau kemping euy.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga baru tau teh kalo ELF ternyata via tol sekarang tuh. Asik pisan jadi cepet, hemat waktu.

      Hapus
  48. makasih mbak infonya, tempatnya enak ya apalagi kawahnya ..

    BalasHapus
  49. Mau ikut, kangen trip bareng mbak lilis lagiiiii

    BalasHapus

Hi, thank you so much for stopping by. Let's connected!

- nesa -

Twitter

Instagram

Facebook Fanpage

Subscribe