[Review Film]: 5 Pelajaran Yang Bisa Diambil Setelah Nonton Film Alive (2020)

Agustus 20, 2020

Larasatinesa.com - Sepertinya udah lama banget nih nggak review film. Tiap mau review tuh seringnya mengendap di-draft doang, berujung udah keburu hilang feel-nya. Berhubung ini filmnya belom lama rilis di Korea, saya mau jelasin ulasan yang bahasa halusnya adalah spoiler dari film Korea yang berjudul Alive. 


Flashback dikit, kamu ingat nggak saya pernah review film semacam Alive diblog ini? Kalau nggak ingat juga nggak apa-apa sih, da nggak akan ditanya di akhirat. Dulu saya pernah review film Train To Busan yang menuai kontroversi banyak komentar dari temen-temen saya. Film Alive ini benang merahnya sama kayak Train To Busan karena mengangkat tema thriller yang isinya tentang perjuangan bertahan hidup di tengah serangan wabah zombie yang asli lihatnya aja malesin banget. 

Dikutip dari Wikipedia; Alive adalah sebuah film tentang mayat hidup yang berasal dari Korea Selatan tahun 2020 garapan Cho Il-hyung, dan menampilkan Yoo Ah-in dan Park Shin-hye. Film Alive ini sebetulnya diangkat dari naskah film indie Amerika Serikat tahun 2019 yang berjudul Alone karya Matt Naylor. Film Alive dirilis di Korea Selatan pada 24 Juni 2020.

Film yang mendapat rating 6.2/10 versi IMDb ini bercerita tentang perjuangan 2 orang yaitu Joon Woo (Yoo Ah In) dan Yoon Bin (Park Shin Hye) yang bertahan hidup di sebuah apartment di Kota Seoul yang tengah dikepung oleh zombie. Wabah zombie ini tiba-tiba aja datang nggak tau dari mana dan cepat sekali menyebar di seluruh kota. Di sini tuh benar-benar nggak ada clue wabahnya berasal dari apa/mana. Pas menit-menit pertama udah langsung aja nunjukin si Joon Woo lagi asik main game tiba-tiba dengar teriakan orang-orang dikejar zombie dari luar. Sumpah ini creepy banget. Apalagi dia tinggal sendirian di apartment padat penduduk yang aksesnya hanya ada satu pintu utama di lantai bawah. Ditambah jaringan internet dan aliran listriknya mati, guys. Luar biasa paniknya!

Joon Woo (Yoo Ah In) | source: Soompi


Yoo Bin (Park Shin Hye) | Source: Soompi

Jujyurr.. w kzl nungguin Park Shin Hye keluarnya lama banget. Udah hampir setengah film berlalu, doi baru keluar setelah lihat si pemeran cowok di apartment seberang mau bunuh diri (tapi nggak jadi sih) saking hopeless-nya untuk survive. Singkat cerita mereka berdua jadi teman yang kerjasama buat bertahan hidup. Kira-kira menurut kalian, mereka berdua selamat nggak? Atau malah berakhir jadi zombie kayak Gong Yoo dulu di Train to Busan? 

TONTON AJA SENDIRI DAH. WKWK.

Karena ulasan film Alive ini udah lumayan banyak, saya nggak bakalan review dari sisi perfilmannya yang dalam. Saya mau review dari sisi penontonnya aja. Sekalian nih mau kasih tau beberapa pembelajaran yang bisa diambil setelah nonton filmnya. Kayak gini:

1. Kalau Belanja Bulanan Nggak Usah Tanggung-Tanggung

Diceritaken Joon Woo ini adalah seorang gamer, yang sehari-hari kegiatannya cuma main game di depan layar komputer. Dia ini cuek banget sama apartment-nya. Lalu setelah wabah zombie datang, ada adegan Joon Woo yang kelihatan menyesal banget karena nggak ngikutin saran Ibunya yang sempat reminder untuk belanja makanan banyak buat persediaan di apartment-nya. Persediaan makanan dan minuman yang dia punya cuma bisa bertahan beberapa hari, sementara kenyataannya dia isolasi diri sampai 20 hari lebih. 

Berhasil ngeluarin zombie yang mampir | source: Soompi

Tragisnya, kulkas tempat dia simpan makanan-makanannya rusak buat menahan pintu biar si zombie nggak masuk. Eh, udah ditahan pun tetep aja ada zombie yang nerobos dan bikin kulkasnya pecah dan semua makanannya ambyar. Joon Woo nahan lapar udah sampai ke tahap menggigil dan sakaw dong. Sedih pisan liatnya ih. Untung pas di situ ketemu Yoo Bin. Joon Wo dikasih makanan kemasan lewat tali yang menghubungkan kedua balkon apartment mereka. Dari sinilah mereka berteman.    

Film ini mengingatkan saya bahwa kita memang nggak pernah tau apa yang akan terjadi ke depannya. Dan usahakan kalau belanja bulanan nggak usah tanggung-tanggung, kalau bisa punya stock sampai 3 bulan ke depan. Walaupun emang yang bisa di-stock adalah makanan cepat saji, tapi semua itu masuk ke dalam survival kit. 


2. Punya Survival Kit Lengkap (Termasuk Gadget Canggih)

Berhubung si Joon Woo ini anaknya melek teknologi banget, dia kepikiran tuh bikin postingan kalau dia masih hidup. Dia upload fotonya di SNS pribadinya pakai hastag #HarusSelamat. Udah gitu dia bikin juga video setiap harinya sambil jelasin sikon dia saat itu walaupun setelahnya akses internet, telepon dan listrik mati. Siapa tau kan usahanya ini bisa menyelamatkan hidupnya.

Setiap hari dia nyari sinyal, sampai dia keluarin tuh tongsis panjang naik-naik di pagar balkon demi dapat sinyal. Sementara di bawahnya zombie berkeliaran ngeliatin dia. Iyuwh malesin. 

Dan yang paling canggih dia punya drone sepaket sama kacamatanya. Dia bisa lihat keadaan dari atas, dan bisa ngasih tali penghubung ke Yoo Bin pakai bantuan drone ini. Sampai si drone-nya ini terakhir rusak dilempar sama zombie yang manjat ke apartment si Yoo Bin. Geblek itu mahal woy! 

Oh ya, ada adegan di mana si Joon Woo udah depresi sama berita-berita tentang wabah zombie di TV. Terus dia banting tuh TV saking keselnya. Rusak deh TV-nya.

Sementara buat Yoo Bin, dari pengamatan saya dia kayaknya anak pecinta alam. Karena dia bikin semacam tenda dan jebakan zombie di apartment-nya. Peralatannya pun lengkap, bahkan dia tau cara pakai walkie talkie dengan benar. Cara dia menemukan Joon Woo pun pakai teropong dan pointer infra red

Survival Kit ala Yoo Bin | Source: Twitter


3. Ada Apa Dengan Nutella?

Jadi ada scene Joon Woo 'ngejarah' makanan-makanan tetangga sebelah untuk bertahan hidup. Di sini doi berani banget dong keluar rumah demi cari makanan. Setelah melawan beberapa zombie, akhirnya dia masuk ke salah satu apartment yang dia yakini udah kosong (padahal kagak). Joon Woo masuk ke dalam kamar tetangganya dan menemukan bahwa tetangganya adalah seseorang yang hobi naik gunung. Dia ambil tuh semua peralatan naik gunung yang berguna. Dan dia juga sempat masukin beberapa makanan di situ. Ada produk yang familiar tuh di mata saya. Ada selai cokelat Nutella guys dan nggak disensor pula produknya. 

Joon Woo nekat mau jarah makanan | Source: Soompi

Nah, udah ngambil semua yang dibutuhin dia berhasil balik lagi ke apartment-nya dengan penuh perjuangan, lalu makanan dan minuman yang udah dia dapetin itu dia kasihin juga ke Yoo Bin di seberang sebagai balas budi. Meni sholeh nyak si Joon Woo teh. Terus saya tuh agak nggak paham ada dialog ini:

Yoo Bin: "Keranjang itu.."
Joon Woo: "Apa?"
Yoo Bin: "Nutella" (Pas di sini terjadi pengulangan penyebutan Nutella 2x)
 
***

Joon Woo: "Apakah kamu suka Nutella? "
Yoo Bin: "Yaa, bisa diterima"
Joon Woo: "Apa? Padahal aku berbaik hati kirimin buat dia" (Ralat ya, Jon Woo nggak jadi dibilang sholeh-nya. Ternyata dia pamrih. Hih!)

JADI MAKSUDNYE INI SI NUTELLA SPONSOR APA PEGIMANE PAK SUTRADARA? PAN ADA TUH MAKANAN YANG LEBIH MENGENYANGKAN SEPERTI CHICKEN NUGGET, KORNET, SOSIS, ATAU KLEPON. SEMPET-SEMPETNYA DAH LAGI PADA TEGANG NGIKLAN SETITIK. KKK. 

Sutradara: "SUKA-SUKA GUE DONG, FILM-FILM GUE"

Mari kita sudahi saja bahasan point 3 yang w aja nggak tau apa yang bisa dipetik dari ini. 🙃


4. Jangan Gampang Percaya Sama Orang Lain

Bagian ini hampir menuju klimaks filmnya. Jadi Joon Woo sama Yoo Bin memutuskan untuk berlindung bersama di lantai 8 apartment, karena yakin di lantai 8 itu nggak ada yang tinggal. Wagelaseh perjuangannya sebelum naik itu mendadak jadi film action. Dengan bermodalkan peralatan seadanya, mereka berhasil naik ke lantai 8.

Menuju lt. 8 dan dan disambut (((warga sipil))) |
Source: k_dramaindo


Ngeri banget udah kayak antri daging kurban | source: k_dramaindo

Lantai 8 ini emang situasinya hening. Di sana tuh asli bersih banget. Nggak ada cipratan darah sama sekali ditembok-temboknya. Makin yakin tuh bakalan selamat. Mereka langsung ngetuk-ngetuk pintu tuh barangkali ada rumah kosong buat berlindung, atau bahkan ada yang bukain pintu. Eh, tiba-tiba ada zombie lakik sebiji nongol dong ngeliat mereka. Mendadak panik deh karena di belakangnya ada yang ngikut rombongan qasidah zombie. Sampai akhirnya si Yoo Bin ngetuk pintu yang.. ada orangnya! Dan masuklah mereka berdua ke rumah orang tersebut.

Eh, ternyata ini rumahnya bapak aktor kawakan (yang jadi bapaknya Aera di drakor Fight For My Way). Mereka berdua dikasih makanan dan minuman walaupun si Yoo Bin agak curiga gitu pas dikasih minum. Tapi karena lapar ya dimakan juga. Terus ada yang bikin janggal nih, di rumah tsb masih banyak banget persediaan makanannya, udah gitu sempat lihat juga beberapa botol bayi, eh lihat ada foto keluarga di atasnya nggak ada tuh muka bapak tsb. Dan bener aja mereka dijebak. Makanannya dikasih obat tidur coy. Joon Woo udah teler duluan, Yoo Bin setengah sadar diseret ke kamar sebelah yang ternyata di sana ada zombie perempuan yang diikat pakai tali. Jadi itu tuh istrinya si bapak yang udah berubah jadi zombie. Sengaja si Yoo Bin dimasukin biar diserang. Lalu si bapak bilangnya "Istriku sudah lapar berhari-hari".  

NUGELO SIAH. 

Jadi emang disaat genting gini orang-orang tuh bisa berubah jadi lebih egois. Makanya salut sama kecurigaan dari Yoo Bin tadi yang nggak gampang percaya sama orang lain, karena dia ngerasa lantai 8 nggak ada penghuni. Padahal ya, kalau udah jadi zombie mah semuanya sama aja. Udah bukan lagi istrinya, suaminya, anaknya, saudaranya dll. Udah bodoamat harusnya, mending nyelametin diri sendiri karena semua udah jadi monster. 


5. Pilihlah Apartment yang Fasilitasnya Lengkap

Ada scene di mana Joon Woo dikejar-kejar zombie ditangga darurat. Pas lagi kejar-kejaran tuh dia lakuin segala cara demi mengecoh zombie-zombie. Entah dia gelindingin barang-barang di depannya atau ngelempar sepeda (heran ini sepeda siapa yang ditaro disudut apartment). Sampai dia nemuin tempat penyimpanan alat pemadam api ringan. Pas dibuka taunya zonk dong. Gasnya nggak keluar. Lalu dia pun sempat mengeluh.

"Sialan! Apartment yang buruk"

Dari kejadian Joon Woo ini bikin saya mikir. Jadi nanti kalau mau beli apartment harus pilih apartment yang lengkap segala fasilitasnya. Pokoknya harus cek semuanya, dan developernya harus yang terpercaya. Jangan sampai kejadian kayak Joon Woo. EH JANGAN KALI WOY NGERI AMAT! Kayaknya kemarin si Joon Woo buru-buru beli apartment karena takut kalau Senin harganya naik. 🙈

***

Film Alive ini adalah film Korea ke 4 bertema zombie yang saya tonton. Sebelumnya saya nonton Train To Busan, The Flu, dan Kingdom 1-2. Dibandingkan dengan film-film zombie sebelumnya, Alive ini masih kurang greget, belum se-ekstrim yang lain. Untuk soal latar ya emang cuma di area apartment aja, sama deh kayak Train to Busan yang cuma sekitaran  kereta doang. Ini filmnya mainin perasaan banget, sepanjang film kita dibikin nggak tenang. Cuma saya nggak sampai kesel banget sama zombie-nya, nggak kayak waktu nonton Kingdom, pas nonton Kingdom saking keselnya sampai bisa ngata-ngatain. Haha!

Oh ya satu lagi nih, di film Alive tidak dijelaskan virus apa yang menyebabkan orang-orang itu berubah jadi zombie. Ini jadi bikin saya bertanya-tanya. Saya sampai nungguin dong, apakah di ending filmnya akan dijelasin. Taunya nggak. Kalau dikasih tau kan saya bisa tambah insight lagi kayak nonton film zombie sebelumnya yang bahkan kasih solusi menciptakan vaksin untuk ngatasinnya. Sangat disayangkan aja sih. 🤓

Source: Soompi

Kalau untuk masalah acting, di sini yang lebih dominan si Yoo Ah in. Dia menjiwai banget perannya, sampai w ngerasa ada bagian yang sedikit nggak nyambung gitu situasi dan ekspresi galaunya. Sementara buat Park Shin Hye di sini biasa aja alias kurang keluar gitu. Tapi apalah saya ini yang sok-sok kritis urusan acting orang. Wkwk. Mungkin memang di-setting begitu sama sutradaranya.  

Nggak tau kenapa saya suka mikir ini kayaknya para talent yang jadi zombie-zombie punya agency khusus deh. Kebayang nggak sih, misalnya nih ada rumah produksi yang mau bikin film semacam Alive. Terus mereka butuh talent banyak banget buat dijadiin zombie. Terus si pihak filmnya bilang gini ke agency-nya. 

"Halo boss, w mau bikin film zombie baru nih. Butuh talent kek biasa. "

" Butuh berapa talent nih klw leh tw? "

" 500 orang lah kayak film yang kemarin. Titip yang aktingnya udah jago ya. Bisa?  "

" Bisa dong, urusan fee-nya mau pegimane nih?"

" Dari kita masing-masing 50rb sama dikasih nasi kotak pas syuting "

" Boleh, belom sama fee management ya. bersihnya masing-masing jadi 30rb dah. Segitu aja udah seneng main film mereka tuh "

" Atur-atur aja boss"

SEKETIKA GUE KOK KESIAN SAMA TALENT-TALENT-NYA YHA! 😂

UDAH DIDANDANIN JADI ZOMBIE, MUKANYA NGGAK KELIATAN, AKTING CUMA MANGAP SAMA KEJANG-KEJANG DOANG. GIMANA PERASAAN KELUARGANYA MEREKA COBA?? MISALNYA ADA CERITA SEORANG IBU DAN ANAK MACAM DI BAWAH INI:

"Nak, nanti mamah mau main film Alive masuk bioskop dan TV"

" Wow.. mamah jadi artis. Perannya jadi apa? "

" Jadi zombie, nak "

" Wah mamah keren "

Pas filmnya udah tayang si anak pun bingung.

" Mah, mamah tuh yang mana sih? Kok aku nggak lihat mamah di filmnya "

"Ada kok nak, yang lagi kejang-kejang di parkiran apartment pakai baju merah di shoot kok sepintas 3 detik, pause aja dulu"

YAKALI MAH ANAK LO TAU YANG MANA. UDAH ROMBONGAN, MUKA NGGAK JELAS SAMA SEMUA, MATA DIPAKEIN SOFTLENS PUTIH, BAJU NGGAK KARUAN. KAGAK KELIATANLAH ITU SIAPA-SIAPANYA. 🤣🤣

Heran ya sama si Nesa ini, cerita dibikin sendiri terus ribet sendiri. Hhh.

Tapi saya tetap appreciate buat para talent ini. Bukan nggak mungkin di masa yang akan datang beberapa dari mereka bisa main drama Korea dan jadi pemeran utama! Who knows kan?

Overall, saya suka sama film Alive ini. Dapat insight baru lagi terutama bagian cara bertahan hidup dan saling tolong-menolong yang dihadirkan oleh 2 pemeran utama ini patut dicontoh. Btw, zombie di sini ada peningkatan perilaku dong. Mereka bisa manjat, sis! Walaupun nggak terlalu istimewa banget filmnya. Saya sengaja review film ini karena lagi relate banget sama keadaan kita semua yang lagi berjuang melawan pandemi COVID19. Mau pandemi tipe apapun, sama aja mengerikannya. Bedanya kalau zombie reaksinya cepat banget (sumpah males bayanginnya), sedangkan COVID19 reaksinya perlahan tapi pasti. Saya seperti ditampar sama film Alive ini, mereka aja bisa bertahan berpuluh-puluh hari untuk isolasi diri di rumah. Kenapa kita nggak bisa nurut sama anjuran pemerintah buat di rumah aja? Please, kalau nggak penting-penting amat nggak usah keluar rumah ya. Semoga kita semua bisa ambil hikmahnya. 🙏


Cheers,

Nesa 

You Might Also Like

98 comments

  1. Ini kedua kalinya aku baca review Alive. Menarik tapi ku tak berani nonton cendilian teh!!!

    Train To Busan sama Kingdom aja ada yang nemenin pas nonton. Ntar deh nunggu waktu yang tepat.

    Tapi dari review-review yang bertebaran pula kayaknya emang niatan film ini tuh fokus ke survival 2 orang ini ya teh? Soalnya g ada asal usul kenapa bisa ada zombie, beda kayak di Kingdom atau TTB (kalau yang ini dikit doang jelasinnya).
    So far yang paling kena di aku tuh Kingdom sih, intrik politik istananya the best!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, Pit. Ini filmnya lebih ke sisi bagaimana cara bertahan hidup di tengah wabah zombie karena ndak dijelasin asal muasal zombie-nya dari mana.

      Sama. Kingdom dari sisi cerita sama zombie nya tuh kuat banget. Nggak sabar nonton session 3 hahaha!

      Hapus
  2. jadi inget train to busan, kayaknya nggak berani nonton sendirian deh hehehe, daripada sport jantung sendiri

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hmm kalo kagetan beneran jangan nonton sendirian hehe

      Hapus
  3. Aku setuju, Joon Woo buru-buru beli apartment karena takut kalau Senin harganya naik, habis Fenny Rose sih bilang gitu, jadi kuatir kan. Kalau beli lebih awal harganya lumayan..
    Dan kagum sama yang mau jadi zombie...kebayang perasaan saat ditanya orang-orang, ikutan syuting Alive, tapi kamu yang mana...hahaha
    Keren reviewnya Teh....kusukaaaa!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha tuh kan bener beli apartment-nya yang suka dipromoin Fenny Rose!

      Thank you mbak.

      Hapus
  4. Belom pernah nonton ini, kalo Train To Bussan udah beberapa kali.Sukaa!!
    Dan akutu gagal pokus sama Nutelaa, kenapa mesti ada Nutella juga ya, padahal kasihin ke aku aja, aku suka pisan loh, hihii..

    Setiap cerita pelem pasti ada hikmah yang tersirat dan kita ambil pesannya untuk diaplikasikan di kehidupan sehari-hari ya, Nes..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nonton teh, ini lebih gemes dari Train to Busan karena si zombie-nya udah makin pinter hahaha

      Hapus
  5. Aku belum pernah nonton Alive nih hihihihi. Ternyata jadi pelajaran kita ya, kudu punya survival kit :D Kasihan amat stok makanan jadi rusak dan habis gitu gegara si zombie. Btw iya ya kalau jadi pemeran zombie tuh didandanin habis2an malah kebanyakan ga berkata2 ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaah banyak pelajarannya, sikonnya pas banget sama kita lagi pandemi gini..

      Hapus
  6. wihh film bertemakan zombie nih, jadi pengen nonton juga. Film Korea tentang zombie gini yang baru saya tonton tuh baru Train to Bussan sama The Flu. Ada juga tuh film barat, yang judulnya World War Z. Bagus juga~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cobain nonton Peninsula mbak, film zombie Korea juga hehe

      Hapus
  7. Ya ampyuunn ngakaakkk nih baca review ala Nesa :D
    Aku sempat nonton pilem ini, tapi bertahan yaaaa, sekitar 20 menit aja kayaknya.
    menurutku, Alurnya rada ngebosenin sih.
    Yoo ah in juga ngga tampilin performa terbaik doi!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngebosenin mungkin karena setting-nya di situ-situ aja kali ya mbak hehe

      Hapus
  8. Haha..review-nya lucuk deh Kak..jadi nggak terlalu serem ngebayangin film ini karena ketawa bacanya. Etapi tetep saja klo disuruh nonton film ini aku..nggak maauu..sereeem...hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha, buat nulis yang serem harus dilihat dari sisi lainnya mbak.

      Hapus
  9. Haduh, aku ngakak baca review Alive ini. Belum pernah nonton, sih. Eh tapi Korea Selatan nih kayaknya punya banyak koleksi film zombie, ya. Baru nonton Train to Busan, sih. Tapi bukannya Peninsula juga soal zombie, ya? Jadi penasaran kenapa mereka suka produksi film zombie.

    Hmmm, mungkin alasannya bakal mirip sih sama alasan Indonesia produksi film kunti, wkwkwk ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku udah nonton Peninsula mbak, tentang Zombie juga. Mungkin kalau ndak males akan ku review hihi

      Hapus
  10. Ini kalau Bapakku yang nonton mungkin bakal seneng banget, soalnya beliau suka film horor yang bernuansa zombai haha
    Tapi kalau aku pribadi biasa aja sih sama film zombai mbak. terakhir kali nonton tuh Resident evil, kalau untuk Korea aku lihat yang Train to Busan :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waah bapaknya suka film-film zombie ya. Sama deh kayak aku hahaha.

      Hapus
  11. Asli keren filmnya, film zombie tapi banyak pelajaran yg bisa diambil jadi bukan film zombie biasa. Nontonnya itu loh bikin tegang & nagih, aku udah 2x nonton

    BalasHapus
  12. Film zombie, belum apa-apa sudah tegang duluan saya tapi selalu saja menarik ya tema ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama kak..terus kebayang gimana kalau kita sendiri berada di situasi demikian ya kak. Horor horor takut, tapi penasaran untuk ditonton.

      Hapus
    2. Kadang aku juga suka bayangin gitu kok. Amit-amit kalau sampai kejadian. Covid aja udah kewalahan kita :(

      Hapus
  13. Haha tau gak di akhir tulisan ini banyak dialog halu, aku sampe ngebayangin loh 🤣 well, pastinya aku jg gak mau nonton ini cendilian, atut

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwk maap ya mbak, cuma ingin mencairkan suasana biar ndak tegang :))

      Hapus
  14. Aku buka sekilas saja film ini karena tidak terlalu menyukai tema Zombie beberapa scene yang aku suka melihat dialog mereka berdua

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, semua kembali ke selera masing-masing yaa

      Hapus
  15. Bagian nutella ini aku juga nggak paham wakkaka kukira to iklan Mba. AKu juga udah nonton seru sih, cerita zombie yang nggak biasa. Tapi sampai akhir penyebab mereka terkena virus zombie ini nggak diceritakan ya. Bikin penasaran aja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya emang iklan mbak si Nutella itu hahaha!

      Hapus
  16. Iyayaa...aku juga ngerasa relate banget sama keadaan kita saat ini.
    Pas pandemi, kita juga secara gak sadar jadi kaya si bapak yang mengorbankan orang lain demi kebutuhan sendiri.
    **jangan sampai...amitamit...astaghfirulloh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kebayang yaa...gadoin Nutella.
      Seddaap pissaan...serasa gadoin barang mahal gittuu...
      **dan ini endorse....wkkwkw~ jadi gak merasa bersalah ngambil sesendok penuh dan dimasukkin ke dalam mulut.

      Nyaamm~

      Hapus
    2. Semoga bisa ambil hikmahnya habis nonton ini ya teh, kita jadi semakin sadar buat patuhi protokol kesehatan selama pandemi. Dan.. jangan lupa nyetok Nutella selalu :))

      Hapus
  17. Aku sudah download film ini tapi belum berani nonton serem banget Sik. Tapi karena yang main Park Shin she jadi pengen juga nonton

    BalasHapus
    Balasan
    1. Park Shin Hye cuma sebagai pemanis aja di sini , dia mainnya kurang keluar menurutku.

      Hapus
  18. Sempat baca reviewnya juga nih di twitter...aku penasaran sih nontonnya..karena ya itu, kayak terpaksa harus isolasi mirip sama kondisi kita yang lagi disuruh di rumah aja..
    tapi belum sempat-sempat...Pemainnya keren-keren dan gak perlu diragukan lagi aktingnya kayak Park Sin Hye dan Yoo Ah In..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Luangin waktu mbak buat nonton, pelajaran bertahan hidupnya keren nih.

      Hapus
  19. Huwaa seru keknya Alive.
    Inget nonton train to busan rame2 sm krucils dan kita ber 4 hebohmya kayak apaan.
    Takut dan gemas...
    Nontonnya ga bs anteng beneran hahaha...
    Heboh sendiri krn tegangnya minta ampun

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaah seru kalau nontonnya barengan keluarga mah

      Hapus
  20. Aku pengen nonton tapi kok gak berani sih, tapi aku malah salfok sama Nutella. Aku nonton Train to Busan aja agak gemes ya, gemes dalam artian tahan napas mulu padahal nonton di rumah.

    BalasHapus
  21. Asli aku nggak berani nonton film ini. Meski nonton berdua bareng suami tetap aja aku bakalan nggak bisa tidur 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku lebih takut hantu Indonesia daripada zombie gini mbak hahaha

      Hapus
  22. Suka males nonton film kaya gini, cape deg-degannya hihihi... Tapi penasaran sih sama tips-tips bertahan hidupnya...

    BalasHapus
  23. Aku kalo nonton film zombie harus bareng bareng, nggak berani sendirian ahaha. Gini ni kalo penakut

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena udah kebiasaan sih aku nonton sendiri biar fokus. Apalagi waktu nonton Kingdom, gemes minta ampun :))

      Hapus
  24. Aku juga awal bulan ini liat Alive. Seneng liatnya, krn aku sendiri suka sih sama film/drama berbau zombie. Wkwkw.

    Eh mbak, ga semua kudu canggih. Inget ga adegan yg dia kudu punya earphone kabel buat dengerin radio? Hahaha.. kocak itu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hooo iya, yang nemu di apt sebelah itu ya hahaha

      Hapus
  25. Alive lumayan seru filmnya. Memang kita ini harusnya stok makanan jangan tanggung-tanggung. Gak kebayang kalau ada zombi asli serem.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku nggak kebayang kalau covid19 itu virus zombie :(

      Hapus
  26. AKu auto ngebayangin agency khusus talent zombie, kekekek. Bisa aja ya imajinasinya sampai ke sana. Tapi bukan gak mungkin sih, pasti ada yang ambil peluang seperti ini di tengah maraknya industri perfilman Korea. Btw, aku udah dua kali baca review Alive. Tapi yang ini kicak abis. Kusuka!

    BalasHapus
    Balasan
    1. HAHAHAAHA YA KAN KEPIKIRAN JUGAK!

      Thank you Mbak.

      Hapus
  27. Wah boleh-boleh nih aku nonton ini. Udah kangen banget nonton film Korea. Terakhir kemaren nonton The Closet. Lagi males nonton yang panjang-panjang kayak drakor. Siap nyari aaah...

    BalasHapus
  28. after read your review, i wanna watching this film too. i am curious about this

    BalasHapus
  29. Sama mba aku pas nonton Kingdom suka ada gemesnya juga. Belum nonton Alive ini. Dari awal udah mantengin beritanya, apalagi ada Yoo Ah in. Suka ama acting dia.

    BalasHapus
  30. Kaka Nesa review mu keren banget Woy, aku belum berani nonton karena serem kalau ada zombi zombi nya. Tapi dari review ini kok jadi pengen nonton serunya ya dong, apalagi pas ada Nutella haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahahaha motivasi nontonnya karena ada Nutella yak :))

      Hapus
  31. Aku suka banget filmnya apalagi happy ending haha, di sini zombie nya agresif bisa lari-lari kencang hihi suka chemistry kedua pemerannya..

    BalasHapus
  32. Wah. Kemarin liat film ini distatus WA temen. Keknya emang bagus ya mba. Aku masukin list jg ah.

    BalasHapus
  33. Huhu.. nonton Train to Busan aja udah serem.. ini lebih serem kayaknya ya.. Haha talent zombienya keren juga.. udha tahu gak bakal ketahuan juga pemerannya siapa aja.. tetep banyak yang mau jadi zombie yak.. wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha pasti mbaknya baru kepikiran sekarang yaa itu talent zombie :))

      Hapus
  34. I don't know why, aku malah fokus percakapan PD nim sama pemilik ahensi juga mamah pemeran zombie dan anaknya 😂 gokil abis. Aku sendiri anti ih nonton zombie zombie gini. Males banget. Salut sama kamu, neng, masih mau nonton film zombie gini 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha! Aku aja baru kepikiran gini sejak beberapa kali nonton film tema zombie. Wkwk.

      Hapus
  35. Dirilis 24 Juni 2020, masih hangat dong ini ya.

    Hahaha... aduh ngakak deh bagian talent di bayar 30 ribu, akting kejang-kejang di depan apartemen

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masih hangat mbak filmnya hihi.

      Wkwkwk iya tapi mayan sih 30rb cuma disuruh kejang-kejang beberapa detik doang :))

      Hapus
  36. Aku tuh ga pernah berani nonton yg bertema zombi..pernah yg nonton versi Hollywood.. bawaannya jadi ga nyaman selama nonton. Perasaan tegang, ketakutan jadi kebawa. Jadi ga berani lagi untuk nonton genre serupa (hahahhaah)

    Sempet denger juga film Alive memang banyak di nantikan tapi mendapat review yang kurang memuaskan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walau beberapa review bilang kurang memuaskan, tapi film Alive banyak banget pelajaran yang bisa diambil, terutama saat kondisi seperti sekarang ini.

      Hapus
  37. Haduh aku paling ngeri sama film-film zombie kayak gini. Takut lihat darah dan bentuk zombie-nya. Train to Busan aja aku nggak berani nonton, hehehe. Tapi, film-film apocalypse gini memang selalu menarik untuk ditonton karena seru.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waah kalo udah takut lihat darah skip banget film-film gini sih mbak hehe

      Hapus
  38. Sejujurnya sempat kepikiran buat skimming aja bacanya karena rada gimana gitu sama film horor. Eh tapi ya seperti biasa jadi terpikat (hehe) sama gaya penulisan Mbak yang asyik. Hmm itu si suami saking sayangnya sama istrinya kali, ya. Sampai dibela-belain kayak gitu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, aku walo nulis review tetep kok mbak pas nonton kejang-kejang. Makanya reviewnya yang santai aja deh biar betah yang baca.

      Hapus
  39. Udah dua kali baca review film ini..
    Mudah2an kota bisa ambil sisi positif nya agar tetap bertahan dikala Pandemi Seperti mereka yg mampu bertahan

    BalasHapus
  40. Beberapa hari ini kami lagi sering nonton film kalau malam hari. Refreshing banget ya. Boleh juga nih rekomendasi film Alive nya kak. MAu coba cari aahhh

    BalasHapus
  41. Film kayak gini nih, yg bikin tegang dan memacu adrenalin. Seru memang dan bikin deg2 an. Zombie kan serem

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekali-kali mbak biar hari-harinya lebih berwarna :)))

      Hapus
  42. Alive ini tentang zombie ya? Saya ngeri kalau lihat film dengan tema Zombie, pernah lihat yang The flu dan banyak scene yang saya sengaja saya lewati karena negeri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waah iya The Flu lebih nggak enak sih lihat visualnya apalagi bagian mayat ditumpuk-tumpuk kek dipenampungan sampah :(

      Hapus
  43. Film tegang berubah jadi film komedi nihh klo versi nesa wkwkwkek. Ampun dah itu film bikin deg2an banget. Manalah aku nonton sendirian, malem dan sunyi pula. Berasa klo ada di posisi si yoon, bisa gantung diri beneran dah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha. Jujur aku pun nonton sendiri. Kalau udah mau adegan yang tegang aku pause dulu, minum dulu, terus aku ke mana dulu biar nggak tegang banget hahaha.

      Hapus
  44. Huhu, belom kesampaian aja aku nonton Park Shin Hye. Akhir bulan banyak kerjaan berderet. Pokona mah lah engke September hajar. Film Korea, drama Korea, siap aku lahap. Wkwkwkwk...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sok atuh teh cuss mayanlah September tegang :))

      Hapus
  45. duuuh, saya paling malas sebenarnya nonton film zombie-zombie gini apalagi kalau sendiri, tapi penasaran juga sih gimana cara orang-orang survive dalam hadapin para zombie, sereemm.
    anyway gimana tuh ya zombie bisa manjat? zombie jaman now :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Zombienya bisa manjat karena disuruh sutradaranya mbak. Wkwkwk.

      Hapus
  46. Aku lagi nonton film ini dan berharap dpt pencerahan, tapi ternyata sia-sia.. hilih (kalau kata bu tejo) dan selalu kepikiran kl tiba2 di Jakarta mendadak kena demam zombie gimanaaaa??? sama covid aja mereka cuek!! jangan2 zombienya malah diajakin sholat, pengajian & rukyah biar semua setan2 jahatnya hilang.. blah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mamih kemana hungkul ih wkwkw. Enya sama aku ge ditungguan woh clue pisan.
      Tong dibayangin mih, udah ada yang lebih serem dari zombie da namanya manusia. Kan sekarang lagi cari penyakit nggak patuh sama protokol kesehatan :))

      Hapus
  47. Keren teh tulisannya wkk. Btw filmnya udah sebulanan aku download, cuma baru sempet nonton ini, terus sambil browsing eh nemu blognya teteh �� soal alur cerita, dibagian om yg nyelamatin mereka itu dahal aku ngarepnya dia salah satu peneliti gitu yg udah nemuin obatnya (positif thinking) eh sekalinya malah mau ngasi yoo bin buat diterkam �� overall good sih ga terlalu nakutin bgt zombienya, tapi emang ngagetin wkk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku pun gitu nyangkanya si bapak-bapak itu salah satu team penyelamat, gataunya sama aja. Wkwkw. Lumayanlah ya bikin kaget, walau emang aku agak kurang puas karena nggak dijelasin penyebab wabahnya apaan. Tapi aku mikir lagi bikin film susah, aku aja belum tentu bisa bikin film :))

      Hapus
  48. Ka mau nanya, menurutmu itu orangtuanya masih hidup apa gak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Orang tua si cowok ya? Kayaknya sih udah meninggal juga kalau lihat dari sikon kotanya yang diserang :))

      Hapus

Hi, thank you so much for stopping by. Let's connected!

- nesa -

Twitter

Instagram

Facebook Fanpage

Subscribe