Larasatinesa.com - Ada yang samaan juga nggak sih kayak saya, udah masuk usia 30 tahun-an tapi masih nggak terima kalau ada yang panggil "Ibu" di tempat umum? Hahaha. Kocak sih, secara umur memang udah pantas juga dan itu pun termasuk panggilan sopan. Tapi kenapa suka sebel ya? Soalnya saya kan belum punya anak juga. Hahaha. 

Dari sini saya agak insecure dan berkaca dalam hati: 

"Apakah wajah saya kelihatan seperti ibu-ibu yang sudah melahirkan 9 anak? atau wajah saya udah muncul keriput?"

Tapi untungnya, saya berhenti bertanya dan mencari tau apa penyebab permasalahan kulit wajah saya. 

Pengaruh Kualitas Udara Terhadap Kesehatan Kulit

Saya akui sih, kalau akhir-akhir ini saya sering bepergian, entah untuk urusan pekerjaan atau pun traveling. Ternyata, kualitas udara selama saya bepergian ini sangat mempengaruhi kesehatan kulit, khususnya wajah saya. Walau udah pakai skincare dan sesekali melakukan perawatan ke klinik kecantikan, saya merasa perawatan kulit wajah saya masih belum efektif akibat polusi udara yang makin hari makin tinggi.

Seperti yang kita ketahui, polusi udara di Indonesia, khususnya di Jakarta dan kota-kota besar lainnya, merupakan masalah serius yang memengaruhi kualitas hidup. Berdasarkan laporan terbaru Kualitas Udara Dunia IQAir 2023, Indonesia menduduki peringkat ke-7 sebagai negara dengan tingkat polusi udara tertinggi di dunia lho.

Tapi kamu kan tinggal di Bandung, Nes? 

Dilansir dari Kumparan: pantauan IQAir indeks kualitas udara menunjukkan bahwa Kota Bandung pun selalu berada dalam kategori buruk (Tidak Sehat), dengan konsentrasi PM2.5 yang tinggi akibat emisi kendaraan bermotor dan aktivitas industri. Data tersebut dikuatkan dengan data ISPU AQMS KLHK Kota Bandung 2020-2023 yang menunjukkan bahwa kualitas udara terburuk di Bandung selalu berada pada kategori PM2.5. 

Nah, polutan yang ditemukan di Bandung ini adalah PM2.5 dimana konsentrasinya 16,8 kali lipat dari rekomendasi WHO dengan predikat “tidak sehat”. Bahkan Bandung pernah menjadi wilayah dengan polusi udara paling tinggi di Indonesia pada Kamis, 15 Februari 2024 jam10.45 WIB. 

Kualitas udara yang buruk ini dapat mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan, paparan jangka panjang terhadap polusi udara, debu, dan partikel kimia tertentu dapat mempercepat penuaan kulit, iritasi, dan merusak skin barrier. Ada juga permasalahan lainnya seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin, yang menyebabkan timbulnya bintik atau bercak gelap pada kulit. Dan nggak hanya polusi, perubahan iklim yang esktrim juga jadi pemicu permasalahan kulit serupa lho. 

Pentingnya Memilih Skincare yang Tepat

Udah saatnya sih kita sadar pentingnya merawat kesehatan kulit, ketimbang mikirin gimana biar kelihatan cantik. Caranya, dengan memilih produk skincare yang tepat!

Dan kalian pada ngeuh nggak sih, kalau sekarang minat konsumen sama produk skincare makin meningkat? Orang-orang jadi banyak yang melek soal kandungan-kandungan skincare. Salah satunya tercermin dari tingginya demand terhadap produk serta prosedur perawatan kulit berbasis teknologi asal Korea. Nggak sekadar FOMO atau pun pengaruh dari budaya K-Pop aja, banyak yang udah mengakui juga kalau Skincare Korea jarang ada yang failed kualitasnya. Udah gitu worth to buy juga, walau harga lebih tinggi dari skincare lokal, tapi kebanyakan produk mereka tuh dikemas dengan ukuran besar yang bisa awet berbulan-bulan. Saya pun mengakui ini semua kok. 

Dan beruntungnya saya kemarin dapat PR package dari dr. Susanti N. Sirait, Sp.M, (K) M.Kes dari klinik Sanderma Beauty Care and Slimming Bandung untuk cobain rangkaian produk Xtracare, skincare Korea yang langsung diresepkan oleh dokternya. 

Kenalan Lebih Dekat dengan Xtracare

Setelah saya terima produknya, saya nggak asal langsung pakai aja tuh. Saya pun mencari banyak info soal Xtracare. Dan penjelasan di bawah inilah yang berhasil saya kumpulkan.

Kayak yang udah kita ketahui, saat ini memang ada banyak banget skincare lokal di pasaran. Tapi kebanyakan skincare-nya hanya untuk merawat kulit saja, dan belum ada yang benar-benar bisa membantu menyehatkan kulit secara holistik (self-healing).

Nah, Xtracare ini hadir sebagai rangkaian produk skincare pertama dari Interbat Aesthetic yang diluncurkan pada bulan Maret lalu, yang pastinya sudah teruji klinis dan mampu memperbaiki skin barrier dan mengembalikan fungsi kulit yang rusak. Xtracare merupakan Ionic Skincare System (skincare berbasis ion) pertama di dunia yang memadukan teknologi Ion Balancing Minerals dengan Intercellular Lamellar Emulsion. Dan merupakan rangkaian skincare holistik terbaru untuk self healing kulit.  

Formulasi tersebut didapat dari hasil kerjasama Interbat dengan pakar biomedis tekemuka Korea dr. Myung Jin Lee, Ph.D dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di bidang skincare. Setelah itu juga bekerjasama dengan Departemen Dermatologi Korea University Medical School dan Daejeon BioVenture Technopark untuk mengadakan sejumlah riset agar dapat menghadirkan Ionic Skincare System pertama di dunia.

Meski teknologi yang digunakan sangat canggih, namun bahan-bahan aktif Xtracare diekstraksi dari tumbuh-tumbuhan serta mineral alam, sehingga aman bahkan untuk kulit yang rentan dan sensitif.

Kenapa menggunakan Ion Balancing Minerals? 

Ion Balancing Minerals adalah teknologi pertama di dunia yang berhasil menggunakan ion dari mineral alam kalsium dan magnesium dalam formulasi skincare yang stabil. Ion sendiri adalah molekul bermuatan listrik yang terdapat di alam termasuk sel tubuh kita. Ketidakseimbangan ion dalam sel tubuh dapat menyebabkan berbagai permasalahan seperti meningkatnya radikal bebas hingga peradangan. 

Saat kita berada di alam terbuka seperti pantai, pegunungan, bahkan air terjun, tubuh dan pikiran langsung terasa segar dibandingkan dengan kita kembali ke rutinitas kita di kota yang penuh polusi. Itu karena di alam terbuka terdapat ion negatif yang melimpah. 

Nah, dengan kadar ion yang seimbang, kalsium dan magnesium akan membantu sel kulit untuk self-healing dan memperkuat skin barrier, mengunci kelembaban, dan melindungi kulit dari bakteri penyebab infeksi dan jerawat.

Saat dikombinasikan dengan Intercellular Lamellar Emulsion–formulasi dengan konsentrasi ceramide, kolesterol, dan asam lemak yang sangat spesifik dan menyerupai struktur kulit manusia, sel kulit akan terangsang untuk membentuk kolagen dan memperbaiki jaringan yang rusak ataupun mengalami penuaan.

Macam-Macam Rangkaian Produk Xtracare

Xtracare saat ini punya 2 rangkaian kategori produk dengan fokus yang berbeda.

Xtrabarrier yang ditandai dengan warna putih-biru yang diperuntukkan bagi kamu yang punya permasalahan kulit akibat kerusakan skin barrier, seperti kulit kering mengelupas, kemerahan, iritasi,  hiperpigmentasi, bahkan dermatitis atopik (eksim). Rangkaian produknya terdiri dari cleanser, essence, serum booster, lotion, dan moisturizer.

Xtrawhite, yang ditandai dengan warna putih-silver yang diperuntukkan untuk kamu yang ingin punya kulit cerah dan terbebas dari permasalahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi: melasma, bintik hitam, PIH /PIE, dll. Rangkaian produknya terdiri dari cleanser, toner, serum, moisturizer dan sunscreen.

Nah, kebetulan yang saya dapatkan adalah rangkaian Xtrabarrier nih. Yuk kita ulas satu per satu produknya!

Xtracare Ionic Rejuvenating Essence

Xtracare Ionic Rejuvenating Essence merupakan produk unggulan pertama dari Xtracare. First impression saya tentang produknya ini tuh packaging-nya inovatif sehingga tidak memiliki risiko produk tercemar atau terkontaminasi udara atau paparan matahari, sehingga keamanan produk dan kebersihannya terjamin. Jadi kalau wadahnya nggak ditekan dengan kuat, cairan essence-nya nggak akan keluar. Benar-benar safety deh! 

Untuk pemakaiannya bisa dipakai sesudah mencuci wajah dengan Xtracare Ionic Gentle Cleanser ya. Teksturnya gel cair, ketika diaplikasikan ke wajah ada sensasi dingin yang menyegarkan kulit dan yang saya suka essence ini cepat banget meresap ke kulit. Finish-nya wajah jadi lembab. Selain menyegarkan kulit, kinerja produk ini juga bisa mengembalikan kesehatan kulit dari dalam serta merangsang produksi kolagen untuk memperbaiki tekstur kulit. 

Xtracare Hydrating Lotion 

Produk unggulan kedua adalah Xtracare Hydrating Lotion yang teksturnya ringan, krimnya lembut berwarna putih, dan tidak ada wangi apa pun. Ketika diaplikasikan ke kulit langsung menyerap cepat, dan kelembaban di kulitnya tahan sampai 8 jam sejak pemakaian. Lotion ini cocok untuk kulit yang halus, kering atau pun stres.  

Xtracare Ionic Gentle Cleanser

Produk yang satu ini merupakan pembersih lembut untuk kulit kering dan halus yang mendukung fungsi alami kulit yang sehat. Diformulasikan dengan teknologi Xtrabarrier yang telah dipatenkan yang secara efektif bisa menghilangkan kotoran dan polusi udara di kulit wajah.

Cleanser ini benar-benar gentle dan aman untuk kulit sensitif sekali pun. Bentuknya cairan krim berwarna putih yang padat, dan tidak berbau atau pun wangi apa pun. Saya bisa bilang ini deep cleanser, karena ketika diaplikasikan berasa banget kotoran di wajah terangkat semua nggak bersisa. 

Xtracare: Solusi Self-Healing untuk Kulit Lebih Sehat

Buat kita yang tinggal di kota-kota besar dengan tingkat polusi tinggi, Xtracare ini bisa jadi pilihan skincare yang tepat untuk membantu menyehatkan kulit secara holistik (self-healing). 

Karena produk Xtracare adalah satu-satunya skincare di dunia yang mengandung kalsium dan magnesium dengan kualitas dan efektifitasnya yang sudah teruji secara klinis sehingga aman dan nyaman. Dan untuk kamu yang ingin mendapatkan dermatologist product ini, bisa melalui resep dokter di klinik-klinik dermatologi ya!

Wuaaah, ternyata bukan diri kita doang yang butuh healing, tapi kulit juga butuh healing!

Jadi, kamu tertarik untuk coba produk Xtracare juga nggak? Bisa cek dulu info lengkapnya di Instagram @xtracare_indonesia atau ke website xtracare.id

Cara pemakaian bisa cek video Review Xtracare ini!

Cheers, 

Nesa

Larasatinesa.com -  Kalau ditanya tahun ini ingin liburan ke mana, jawaban saya udah pasti ke Bangkok! Nggak kerasa udah 4 tahun berlalu sejak saya menginjakkan kaki pertama kali di sana. Rasanya sih sama aja ya, kayak nginjak aspal dan tanah pada umumnya apalagi lihat orang-orang sana yang nggak ada bedanya sama di Indonesia. Lah, terus apa dong spesialnya? Tentu aja vibes Bangkok yang tiap hari berasa dikasih ujian kehidupan. 😌

Yaa.. gimana nggak diuji, dulu saya pernah bareng teman-teman pesan makanan di salah satu restoran cepat saji. And you know what? pas datang lihat menu-nya semua pakai bahasa Thai dan staf restorannya kagak bisa bahasa inggris sama sekali. Rasanya udah pengen tantrum aja di tempat, tapi ingat kalau lapar udah di ujung tanduk. Akhirnya kami semua melatih ketangkasan diri masing-masing untuk melakukan bahasa tubuh ke staf-nya, yang akhirnya bikin dia paham maksudnya. 

PADAHAL KAN TINGGAL PAKAI GOOGLE TRANSLATE AJA. 😂

EMANG DASAR CEWEK SUKA NYUSAHIN DIRI SENDIRI! HHHH.

Bangkok Vision Board 2023

Sebenarnya keinginan untuk balik lagi ke Bangkok ini udah saya rencanakan sejak 2020 yang lalu. Tapi berhubung saya adalah tulang punggung dari 5 anabul saya yang harus dicukupi kebutuhannya, ditambah saya juga nggak tajir-tajir banget kayak Alshad Ahmad yang punya kebun binatang sendiri di Bandung, dan terlebih lagi di tahun 2020 itu tiba-tiba aja pandemi COVID-19 melanda seluruh dunia, keinginan itu jadi meluap gitu aja seperti janji-janji manis agency yang nanyain ratecard, udah sampai tukeran kontak dan deal harga dia tiba-tiba ngilang gitu aja. Pfft.

Jadi karena saya belum ada rencana traveling ke mana-mana, waktu itu saya fokusin aja dulu dengan mencari sugar daddy cuan yang banyak buat mendanai liburan saya pas nanti pandeminya udah kelar. Saya optimis banget waktu itu kalau pandemi bakalan cepat berlalu, tapi kenapa kok tiba-tiba udah 2 tahun aja!

Padahal sih, kalau mau nekat saya bisa aja liburan pas lagi pandemi. Apalagi kerjaan saya juga mendukung karena masih work from home saat itu. Tentunya dengan membawa banyak persyaratan yang agak pricey (antigen, PCR, karantina, dll), dan yang lebih menantang lagi liburan sambil bertaruh nyawa kalau-kalau nanti terpapar virusnya di traveling place. COY AMIT-AMIT COY!

Dari sekian banyak tempat, kenapa harus Bangkok?

Because I love Bangkok so much!

Sebelumnya kalian udah pada tau dong pemerintah Thailand tahun lalu mengumumkan berganti nama ibukota dari Bangkok jadi Krung Thep Maha Nakhon? Panjang dan susah nyebutinnya yee, apa lagi kalau pakai cengkok Thai. Sebenarnya ini tuh nama aslinya kok dan nggak ada yang berubah kalau buat orang sana. 

Negara yang dijuluki dengan Negeri Gajah Putih ini punya daya tarik sendiri di mata saya dan dunia karena hanya di sanalah terdapat gajah putih yang disucikan oleh mayoritas penganut kepercayaan di negara Thailand. Hampir 95% penduduk Thailand beragama Buddha, nggak heran kalau  di sana juga banyak kuil / pagoda yang bisa dikunjungi. 

Nggak tau kenapa waktu dulu saya ke sana yang cuma 4 hari 3 malam aja kok rasanya senang banget dan belum apa-apa udah ada rencana ingin balik lagi aja. Padahal ya Bangkok itu puanasssnya pol! Mungkin karena suasana mirip sama di Indonesia, jadi saya ngerasa aman aja gitu kayak jalan-jalan di rumah sendiri. 

Terus, negara ini tuh biaya hidupnya masih tergolong murah. Bisa dipastikan nih semua yang ada di sana masih terjangkau sama saya yang traveling-nya masuk ke tipe setengah ransel setengah koper. Ibarat ukuran baju masuknya ke size M kali ya tengah-tengah. YHA.. BEBAS. 

Saya bisa bilang salah satu alasan yang bikin betah di Bangkok adalah kulinernya. Karena lidah Indonesia ini emang susah dihilangkan ya, dari negara-negara ASEAN yang udah pernah saya kunjungi (padahal baru Malaysia sama Singapore doang. Pfft.) cuma makanan Thailand yang pas di lidah saya. Rasanya pengen eksplor kulinernya lebih banyak dan lama lagi nanti. 

Satu hal lagi yang bikin saya kagum sama Thailand adalah masyarakatnya yang sangat mencintai rajanya yaitu Alm Raja Bhumibol Adulyadej yang telah wafat tahun 2016 silam. Ini tuh bisa kelihatan dari banyaknya baliho yang ada di beberapa sudut kota. Cuma di Thailand saya bisa lihat the real seorang pemimpin yang begitu disegani, dihormati bahkan ditangisi kepergiannya selama 30 hari masa berkabung oleh rakyatnya. Selama 70 tahun bertakhta banyak banget kontribusi raja yang membuat masyarakat puas akan kinerjanya, salah satunya memperhatikan hak dan kesejahteraan para petani di sana. Nggak heran kan kalau beras Khom Hom Mali dari Thailand jadi beras terenak sedunia. 

Belum Puas di Liburan Sebelumnya

Jadi, di liburan saya ke Bangkok sebelumnya itu saya pergi bareng travel agen. Karena waktu itu adalah first time saya ke sana, jadi saya mau cek ombak dulu alias PDKT sama negaranya. ECIYEE. Ternyata nih kalau liburannya pakai jasa tour gini ada plus-minus nya lho..

Plus:

1. Tinggal bawa diri aja, semua udah diatur sama pihak travel 

2. Banyak tempat yang bisa dikunjungi

3. Dipilihkan hotel dan resto yang nyaman

4. On time, nggak ada ceritanya tuh skip-skip itinerary

5. Dapat pengetahuan seputar Thailand dari tour guide yang super helpful dan mereka bisa Bahasa Indonesia. 

Minus:

1. Nggak bisa bebas menentukan tempat yang ingin dikunjungi ya, bestie. YA MENURUT NGANA?

2. Nggak bisa berlama-lama di tempat wisata karena waktunya terbatas. Seharian itu bisa non stop jalan dari jam 8 sampai jam 10 malam. Kebayang encoknya kan?

3. Harus saling tunggu-tungguan. Kalau ada rombongan yang belum kumpul di meeting point, kita wajib tungguin mereka. Ini tuh jelas aja merugikan buat yang on time. Udah orang lain yang bikin telat, eh kita yang kena imbasnya. 

4.  Ada beberapa tempat yang bikin kita para peserta tour mikir: "Ngapain sih ke sini? Buang-buang waktu aja. Mending ke tempat lain aja yang lebih berfaedah". 

Setelah bertanya ke tour guide-nya ternyata emang tour ini kan konsepnya kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Thailand, jadi memang tujuannya pun untuk membantu memajukan perekonomian negara terutama di bidang UMKM-nya. Jadi, di sela-sela tempat wisata yang kami kunjungi, kami juga mampir ke beberapa tempat yang merupakan UMKM di sana. Beberapa yang dikunjungi waktu itu ada tempat budidaya madu dan lebah, toko perhiasan, dan toko produk herbal. Biar sekalian beli juga buat oleh-oleh gitu.

Gini suasana tour-nya

Ini bus yang antar kami selama di Bangkok - Pattaya

Ingat nggak waktu jaman sekolah ada tour ke Yogyakarta juga pasti kita diselipkan berkunjung ke toko kerajinan dan oleh-oleh? Nah, itu tuh sama juga konsepnya. Bingung juga sih yang ini mau dibilang minus atau nggak. Tergantung persepsi masing-masing aja yes. Dengan kata lain, kalau nggak mau diatur, balik ke nomor 1. 

Terlepas dari kelebihan dan kekurangannya tadi, perjalanan pertama kali saya selama di Thailand sangat berkesan. Makanya saya jadi ingin balik lagi ke sana dengan liburan cara saya sendiri. 

Street Food & Night Market

Jujurly, banyak yang ingin saya lakukan selama liburan di Bangkok. Emang udah kayak orang penting aja si Nesa ini, padahal sibuknya dibikin sendiri. Pfft.

Kurang lengkap kayaknya kalau nggak mencicipi beragam makanan street food dan night market di Bangkok ya. Nah, liburan nanti jadi kesempatan saya buat eksplor kuliner di sana. Karena makanan yang disajikan udah pasti otentik rasanya. Udah gitu harganya juga murah-murah. Bahkan beberapa street food di sini juga udah pernah masuk Netflix Asia lho. Ada yang pernah nonton?

Pasti kamu mikir saya bakalan coba juga makan kalajengking goreng di pasar malam? Tentu saja.. NGGAK! Bayanginnya aja udah ngeri, apa lagi saya itu anti sama cowok Scorpio #EHGIMANA 🤣

Udah bukan rahasia umum ya kalau di Thailand kita bisa menemukan berbagai camilan ekstrem kayak serangga, kalajengking, ulat sagu, telur semut merah, kecoak, tarantula hingga cacing sutera yang udah siap disantap. 

Kebayang saya makan gituan, kemudian upload di socmed, viral, dihujat netizen, berakhir dicoret dari kartu keluarga. Sekian kisah hidupku. 🙃

Karena saya muslim, jadi saya mau cari kuliner yang halal aja. Nggak sulit kok menemukannya di sana, bahkan minimarket kayak Seven Eleven aja banyak makanan halal. Yang pasti Mango Sticky Rice, Tom Yam dan Thai Tea nggak boleh terlewatkan!

Explore dunia Jastip (Jasa Titip)

Setuju nggak kalau Bangkok itu surganya belanja?

Bahkan kayaknya orang-orang lebih tertarik untuk belanja dari pada ke kuil-kuilnya deh. Terbukti dari banyaknya traveler yang membuka bisnis jasa titip ini. Buat yang belum tau, jastip adalah usaha untuk menawarkan dan menjual suatu barang yang dibeli dari kota atau negara lain. Ada banyak barang yang ditawarkan untuk jastip ini, mulai dari kosmetik, camilan, skin care, fashion, perintilan kesehatan, dll. 

Biasanya saya traveling emang selalu beli oleh-oleh sih, tapi itu lebih untuk diri sendiri dan keluarga. Nah, di liburan kali ini, saya mau coba untuk buka jasa titip ini untuk pertama kalinya. Nantinya barang-barang yang saya temui bakalan saya unggah di seluruh media sosial. Kalau banyak peminatnya kan lumayan banget nih. Sambil liburan, sekalian cari cuan!  

Tapi sebelum saya melakukannya, tentunya saya harus mencari banyak insight biar jastip ini nggak mengganggu liburan pribadi saya. Dari mulai menyiapkan hari khusus untuk belanja, cari info menentukan harga jastip, siapin gadget dan kuota internet memadai untuk proses transaksi, harus bisa tawar menawar harga barang, bawa koper yang cukup, dan memperhatikan biaya bea cukai.

Siapa tau nih, jastip yang saya mulai nanti bisa lanjut jangka panjang, terus jadi bisa bolak balik   Bangkok deh. 

JASTIPNYA SILAKAN QAQAQ.. 😌

FANGIRLING!

Siapa nih yang suka nonton film atau lakorn alias drama Thailand?

Kalau saya awalnya sih cuma coba-coba nonton film horor Thailand, eh kok lama-lama jadi ketagihan.

NGAPA JADI KEK WAWANCARA PENJUAL BAKSO BOR*K YEE WAK? 🤭

Saya ingat pertama kali nonton itu film judulnya Shutter. Asli itu seram banget sampai kebayang-bayang itu setan naik ke pundak saya. Wkwk. Hingga akhirnya berlanjut sampai sekarang nonton film dan drama series lainnya yang berbeda genre, yang ternyata nggak kalah seru lho sama drama Korea.

Dari banyaknya film dan lakorn yang udah saya tonton, saya jadi notice sama beberapa aktor dan aktrisnya kayak Chantavit Dhanasevi, Davika Hoorne, Baifren, Urassaya, Mew Suppasit, Win Metawin, dan saya juga sempat nonton series yang dibintangi Tangmo Nida yang wafat tahun lalu. Asli sedih banget waktu tau berita kepergiannya yang memilukan itu. Rest in love, Ceceh Claudia. 🙏

Terus yang mana nih favorit kamu, Nes?

Dulu sih saya suka sekali sama Mario Maurer gara-gara film Crazy Little Thing I Called Love dan Jandara (spoiler: ini film dewasa ya adik-adik tunggu 17+ dulu kalau mau nonton) terus sekarang juga lagi on going series-nya yang judulnya Bad Romeo, tapi monmaap nih seiring waktu standar saya udah berubah. Saya sekarang lebih suka yang muda-muda kayak Bright Vachirawit dan Luke Voyage. Kalau kamu udah pernah baca postingan saya di sini, pasti ngerti deh kenapa adik Bright jadi idola saya sekarang.

Fangirling: julukan bagi para fangirl yang sedang melakukan aktivitas yang menyangkut tentang idolanya. 

Sawadee kha.. Ganteng-gantengnya akoh 😍

Pokoknya nanti di sana, saya mau berkunjung ke GMM Grammy Building, kantor management dari aktor-aktor yang saya sukai di atas. Walau pun saya kagak tau jadwal mereka ada or nggak nantinya. Tapi mungkin nanti saya bisa janjian dulu sama contact person mereka yang ditulis di bio instagram-nya. 

Kira-kira kayak gini simulasinya..

Saya: "Halo P'Toey a.k.a manager P'Bright, saya Nesa perwakilan dari agency Indonesia. tolong disiapkan artisnya ya buat ketemu saya sekarang ya. Ini lagi otw GMMTV sekarang naik tuk tuk biar cepet."

Manajer: "SIAPE ELU WOY!"

Yang penting usaha aja dulu atau minimal beli merchandise-nya buat penanda udah pernah ke sana. Tapi maunya sih ketemu, foto bareng, terus dinner di cruise gitu. WAH NGELUNJAK NIH ORANG!

Oke, nggak apa-apa. 

Selalu ingat aja prinsip fangirling yang udah ditanamkan sejak dini:

image source: twitter

Oh ya, saya tuh kadang ngiri sama orang-orang yang nggak sengaja ketemu artis ketika lagi di mall. Ini tuh sering kali terjadi di sana. Dan kebetulan juga saya nanti masukin beberapa list mall di Bangkok untuk saya datangin. Siapa tau beruntung ya wak ada nyempil tuh si Luke kek atau Bright kek di sana. Atau boleh juga deh kalau ketemu Dew, Win atau Nani siapa pun pokoknya temenin (((teteh!))). 🤭

Cuma satu yang saya hindari di Bangkok ini. Tanpa mengurangi rasa hormat, punten ini mah jangan sampai saya ketemu Nanno dari Girl From Nowhere. Nggak dulu pokoknya. Thank you for nothing. 🙏

Rencana Liburan ke Bangkok Bareng Traveloka

Di liburan kali ini, saya nggak bakalan sendirian. Saya ditemenin sama Ifa, teman saya yang tinggalnya di Bogor. Kami tuh jarang ketemu, tapi selalu keep in touch. Seru banget kan sekalinya ketemu langsung traveling ke Bangkok. Btw, dulu juga kami ke Bangkok barengan berempat salah satunya ada Ifa. 

Uti, Nesa, Ifa, Yuni di Asiatique the Riverfront

Jadi, dulu emang kami berdua yang menggebu ingin balik lagi ke Bangkok karena punya visi dan misi yang sama yaitu, jastipan! Hahaha. Dan akhirnya ketemu juga nih waktunya. Rencananya kami bakalan 6 hari 5 malam di sana di tanggal 27 Februari 2023 s/d 4 Maret 2023. Sengaja pilih tanggal ini supaya nggak mepet banget sama bulan Ramadan yang pasti bakalan banyak campaign. Eh. 

Demi liburan kami yang berfaedah, kami udah menyusun segala rencana dan perintilannya dalam sebuah dokumen rahasia. Tapi jadi nggak rahasia juga sih karena saya mau share semua itinerary-nya di sini. Jujur ini tuh bukan liburan untuk healing kayak orang-orang, melainkan lebih untuk foya-foya kepuasan diri sendiri aja. Hhh.

Dan.. buat liburan yang anti ribet dan lancar jaya ini, saya pakai platform travel kesayangan saya, Traveloka. Kayak yang udah kita tau, banyak fitur-fitur dan kemudahan yang ditawarkan oleh Traveloka. Mulai dari membeli berbagai jenis kebutuhan perjalanan, objek wisata dan resto, bayar tagihan bulanan hingga check-in secara online, semua bisa kamu lakukan di aplikasi ini. 

Itinerary Liburan ke Bangkok 6 Hari 5 Malam

Day 1: Leyeh-Leyeh Day - 'Cek Ombak' 

Perjalanan ini dimulai dengan rute penerbangan CGK-DMK. Nah, di sini saya dan Ifa udah booking pesawat via Traveloka. Untuk pesawatnya saya pilih pergi dengan Batik Air dan pulang dengan AirAsia. Untuk Batik Air harganya udah termasuk bagasi 20 kg, sementara untuk Airasia harga yang tertera hanya harga koper cabin, jadi nanti pulangnya saya akan nambah bagasi lagi sekitar 20-25 kg karena bisa dipastikan barang bawaan saya makin banyak. 

Total Pesawat PP + Bagasi (pulang): Rp. 3.735.285,-  / orang

Sampai di Don Mueang International Airport, saya langsung menuju counter sim card yang ada di sana untuk menukarkan pesanan saya dari Traveloka dengan sim card lokal sana. Kali ini saya pakai provider DTAC. Deja vu banget dulu juga pakai sim card ini, belinya sama tour guide saya  di Bangkok waktu itu. Hahaha! Sinyalnya lancar jaya nggak ada trouble selama di perjalanan. 

Harga Sim Card: Rp.91.400,- / 8 hari

Nggak lupa saya juga ambil uang baht di ATM, karena mostly transaksi di sini kebanyakan cash. Dari bandara, saya dan Ifa bakalan naik bus A3 yang ongkosnya cuma 20 THB menuju hotel kami Leela Orchid Hotel di Pratunam yang tentunya udah kami booking online via Traveloka. Karena kami berdua, jadi patungan bayar hotelnya. Terus yang bikin senang, di bawah hotelnya ada tempat pijat gitu. Kaum jompo kayak kita sih relate banget!

Rate Leela Orchid Hotel (5 malam): Rp. 2.999.995,-

Sampai di hotel, kami kayaknya mau leyeh-leyeh sebentar sambil menyadari kalau kami udah satu udara sama adik Bright. WKWKWK. Habis itu lanjut mandi atau siap-siap mencari makanan sore / malam karena pasti kami lapar. Kami sengaja pilih hotel di sini soalnya super strategis sama pusat perbelajaan kayak Platinum Mall, Pratunam Market, Central World dan masih banyak lagi. Udah bisa dipastikan pilihan makanannya pun banyak. Oh ya, hari ini juga kami mau cek ombak dulu ke tempat-tempat tadi buat tau situasi kondisi kalau jadi jastiper gimana. Sekalian foto-foto barang yang berpeluang besar buat jadi bahan jastip.

Day 2: Temple Day & Mall Hoping

Hari kedua saya dedikasikan untuk wisata kuil / candi di sini. Kami rencana mau start dari jam 8 pagi untuk sarapan lanjut pergi ke Wat Arun dan Wat Pho. 

Sebenarnya saya dan Ifa dulu udah pernah ke Wat Arun, tapi nggak sempat ke Wat Pho. Kali ini saya balik lagi demi liburan yang lebih mindful. Nah, setelah puas menikmati Wat Arun, saya mau ke Wat Pho dengan menyebrang naik kapal. 

Pas udah agak siang, saya mau melipir dulu ke Asiatique The Riverfront untuk makan siang dan jajan mango sticky rice. Lagi-lagi tempatnya bikin nostalgia karena dulu saya juga pernah ke sini tapi pas malam. Kayaknya nih hari kedua semacam napak tilas deh. Di sini banyak cafe lucu, wahana permainan, toko merchandise, dan tentunya banyak pilihan makanan. 

Setelah itu, saya mau lanjut ke Siam Paragon untuk berkunjung ke SEA LIFE Bangkok Ocean World yang tiketnya udah saya pesan di Traveloka. 

Harga Tiket SEA LIFE Bangkok Ocean World: Rp. 450.900,-

Puas lihat dunia laut saya kayaknya mau mampir dulu ke Siam Square karena ada tempat yang mau saya datangi dan Central World yang cuma beda jembatan doang sama Siam Paragon. Biar sekalian gitu walau pun cuma lewat nggak beli apa-apa yang penting kan udah pernah ke sana. 

Dan hari ini ditutup dengan beli makan malam street food yang ada di depan Platinum Mall atau beli di Sevel yang terdekat dari hotel. 

Day 3: Aesthetic Day

Kenapa saya namain hari ini aesthetic? Karena emang hari ini destinasi kami adalah tempat-tempat aesthetic biar sekalian bisa bikin konten: "A Day in My Life Edisi Bangkok Trip Hari Ketiga." Hahaha! 

Perjalanan dimulai dari jam 9 pagi untuk sarapan di Go-Ang Pratunam Chicken Rice. Kemudian menuju Gump's Ari yang merupakan community space yang tempatnya super aesthetic! Di sini nggak cuma bisa foto-foto instagram-able aja, karena ada cafe, resto dan barber shop juga. 

Lanjut ke tempat berikutnya yaitu ICONSIAM. Jadi, ini tuh katanya pusat perbelanjaan terbesar di Asia. Karena letaknya ada di tepi Sungai Chao Phraya, jadi untuk menuju ke sana, saya nanti harus nyebrang menggunakan kapal ferry gratis. Menarik banget kan? 

Puas dari Iconsiam, saya lanjut ke tempat di mana inilah jawaban dari segala doa-doaku di sepetiga malam. Hhh. Akhirnya tercapai juga ke GMM Grammy Building aaakkkk! Nggak akan saya sia-siakan kesempatan ini untuk berdiam diri. Saya harus aktif dan tajamkan penglihatan demi peluang bertemu adik-adik kesayangan teteh. Kan nggak ada yang tau juga, kali hari itu ditakdirkan buat ketemuan Bright atau Luke atau dua-duanya sekalian. Nanti kalau beneran ketemuan, saya janji bakalan pamer. 🤣

Habis heboh fangirling enaknya ngadem dong. Nggak jauh dari GMMTV ada taman yang katanya sih bisa buat healing sejenak sambil ngeliatin para couple yang pacaran (to much information deh), namanya Benjakitti Park. Di sini kita bisa piknik ala-ala sambil nunggu sunset. Kayaknya sebelum ke sini saya mau beli beberapa camilan dulu deh biar (((khusyuk))).

Malam hari ini ditutup dengan cari makanan di Jodd Fair. Lihat dari review orang-orang sih tempatnya asik banget, banyak tenan berbagai makanan di sana dan yang halal juga banyak. Sekalian ingin tau nih sensasi makan di night market ala orang lokal kayak gimana. 

Day 4-5: Shopping & Jastip Day

Ini dia hari yang ditunggu-tunggu sama saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air! Di hari keempat dan kelima ini saya bakal puas-puasin belanja untuk keperluan pribadi dan jastip. Tempat yang mau saya kunjungi itu of course, Chatuchak Weekend Market.

Sebelumnya saya udah pernah ke Chatuchak ygy, cuma dulu waktu belanjanya terbatas dan belum sempat jastipan. Di sana kan luas dan tenannya buanyaak banget, jadi kayaknya harus seharian gitu deh muterin tempatnya. Oh ya, saya udah pernah cerita soal belanja di Chatuchak di sini. Dulu saya pernah beli kaos "I LOVE BANGKOK" di sini. Apakah sekarang udah berubah jadi "I LOVE KRUNG THEP MAHA NAKHON?". 

Marilah kita buktikan nanti. 

Selanjutnya, saya juga ke beberapa tempat perbelanjaan kayak Platinum Mall, Pratunam Market, Central World, Big C Supercenter, & Tofu Skincare. 

Dan di antara kedua hari ini juga saya mau melipir ke King Power Mahanakhon Skywalk untuk merasakan sensasi jalan-jalan di atas salah satu nampan kaca terbesar di dunia di ketinggian 310 meter dari lantai 78. Di sana saya mau ambil banyak foto dengan pemandangan kota Bangkok 360º. Lihat dari review-nya tuh takjub sekaligus berasa uji nyali. Vibes-nya udah kayak girl boss pemilik gedung yang koleganya keluarga Paramaanantra di sana. Btw, itu nama keluarganya Bright yang paling tajir di film F4 Thailand. Wqwq.

Harga tiket King Power Mahanakhon SkyWalk: Rp. 114.700,-

Day 6: Persiapan Pulang ke Indonesia

Hari terakhir di Bangkok ini saya akan pakai untuk beres-beres barang bawaan pulang. Saya udah nggak mau diribetin sama pesanan jastip lagi. Pokoknya udah ingin tenang.

Setelah semuanya siap, saya langsung menuju bandara untuk penerbangan DMK-CGK. Ini pasti mellow deh rasanya, secara Bangkok udah punya ikatan cinta emosional sama saya. Semoga didukung semesta yaa bisnis perjastipan ini, biar saya bisa balik lagi dan lagi ke Bangkok. Goals-nya sih ke Bangkok tuh udah kayak beli minyak ke minimarket gitu. Atau mungkin buat eksplor tempat lainnya di Thailand kayak Krabi, Phuket, Hua Hin, dll. 

YUK BISA YUK.

***

Nong nooch village - Pattaya

Sungguh padat yaa itinerary-nya. Hahaha!

Berharap aja pas saya di sana cuacanya cerah dan mendukung untuk jalan-jalan. Soalnya mau sewa pawang hujan lokal sana kagak ngerti ngomongnya pakai bahasa Thai. Kkk.

Terlepas nanti semua tempat bakalan sempat kami kunjungi atau nggak, yang jelas saya senang banget bisa menuangkan rencana liburan yang sesuai dengan suara hati saya. (((Niscaya))) nggak bakalan menyesal dan berkesan banget traveling ke Bangkok kali ini. 

Jadi, berhubung masih awal tahun 2023, udah saatnya juga buat ikutin suara hati untuk traveling dengan cara kamu #LifeYourWay bareng Traveloka!

Image source: 

Larasatinesa.com - Sadar nggak sih, sejak pandemi banyak banget makanan dan minuman baru yang bermunculan? Mulai dari Dalgona Coffee, Korean Garlic Bread, Croffle, dan masih banyak lagi. Menurut saya, itu jadi salah satu hikmah dibalik pandemi. Karena pada di rumah aja, banyak yang berkreasi menciptakan sesuatu yang tentunya jadi bermanfaat buat banyak orang. Nah, ada lagi nih satu camilan yang nggak kalah viralnya dengan yang di atas tadi namanya Brulee Bomb, yang sekarang udah resmi jadi snack favorit saya! 😆

Jadi, saya termasuk yang jarang banget bisa meluangkan waktu untuk masak di dapur. Maklum aja, saya cuma punya waktu santai di akhir pekan. Sebisa mungkin akhir pekannya harus mindful dong. Beberapa aktivitas akhir pekan yang biasa saya lakukan sebagai berikut:

Journaling

Sebetulnya menulis jurnal ini saya lakukan setiap hari. Entah itu pagi atau malam hari. Saya membiasakan menulis jurnal untuk kesehatan mental saya. Karena di dalam jurnal tersebut saya menuliskan semua hal yang membuat saya bahagia. Semua saya manifestasikan agar nantinya bisa tercapai. 

Decluttering

"Katanya weekend buat santai-santai, Nes? Kok masih produktif aja decluttering?"

Karena hanya di weekend saya bisa melihat barang-barang saya dengan 'jelas'. Hahaha. Kalau untuk saat ini saya lebih sering beres-beres skincare. Saya selalu memisahkan yang mana aja yang udah dekat waktu expired-nya dan yang mana masih lama. Terus juga saya memisahkan yang mana yang selalu dipakai dan yang mana dipakai hanya sesekali. Bukan apa-apa sih, skincare itu kan belinya pakai duit ya, jadi saya harus bertanggungjawab. Masa iya mau ditimbun dan jadi pajangan aja. Saya selalu reminder diri saya buat pakai semua skincare sampai habis. 

Kumpul bareng keluarga

Pernah iseng tes love language kamu nggak? Saya pernah. Dan kebetulan nih love language saya persentase lebih besarnya adalah quality time. Mumpung belum berkeluarga, saya manfaatin momen ini sebaik-baiknya bareng keluarga saya. Quality time saya biasanya ajak mereka staycation atau sekadar ngobrol seru di rumah. Sederhana sih, tapi pasti ini jadi kenangan yang bakalan membekas nantinya. ☺️

Masak snack favorit

Kurang lengkap kayaknya kalau quality time bareng keluarga nggak didukung sama camilan. Berhubung keluarga doyan ngemil dan saya suka banget sama Brulee Bomb ini, jadi saya bikinin deh camilan ini untuk dimakan bareng ketika kumpul. Entah deh udah ke berapa kalinya saya bikin ini. Tapi sebelum masuk ke cara bikinnya, kenalan dulu yuk sama Brulee Bomb ~

Apa sih Brulee Bomb?

Sejenis camilan kroket yang terbuat dari roux (tepung dan bahan mengandung lemak seperti susu atau fresh cream) dengan campuran keju. Sekilas tampilan luarnya mirip banget sama Bitterballen, kroket khas Belanda. Tapi kalau Brulee Bomb isiannya berbeda, dan ukurannya juga agak lebih kecil. Brulee Bomb terbuat dari campuran bawang bombai, bawang putih, keju, susu dan daging. 

Awal mula saya coba masak Brulee Bomb ini karena penasaran aja. Kebetulan saya penyuka snack gurih jadi nggak ada alasan buat nggak nyoba. Oh ya, salah satu hal yang mendorong saya buat masak juga karena camilan ini sempat dikreasikan juga sama Mama Gigi alias Nagita Slavina. Gimana nggak makin hype nih makanan!

Sebenarnya, untuk isian Brulee Bomb ini bisa apa aja tergantung selera. Nah, kalau resep saya kali ini agak spesial dari Brulee Bomb umumnya, soalnya saya pakai keju Kraft Quick Melt.

Oke, langsung aja mulai bikin Brulee Bomb!

Bahan-bahan yang dibutuhkan

- 3 siung bawang putih

- 1/2 bawang bombai

- 200 gr kornet sapi 

- 250 ml susu cair

- 1 pcs Kraft Quick Melt

- 4-5 sdm tepung terigu

- 1 butir telur

- 2 sdm margarin

- tepung roti secukupnya

- penyedap rasa / kaldu bubuk sapi

- minyak goreng

- saus sambal / tomat / mayonnaise 

Cara membuat

1. Cincang kasar bawang putih dan bawang bombai lalu sisihkan

2. Parut Kraft Quick Melt sebanyak 2 sdm, lalu sisanya potong-potong dadu secukupnya atau sesuai selera. 

3. Panaskan margarin, tumis bawang putih dan bawang bombai yang sudah dicincang kasar tadi lalu goreng hingga harum. 

4. Masukkan kornet sapi, aduk-aduk hingga merata dengan irisan bawang putih dan bombai tadi. 

5. Masukkan susu, tepung terigu lalu aduk sampai rata. Setelah itu tambahkan penyedap rasa dan juga parutan keju Kraft Quict Melt. Aduk kembali adonannya sampai kental atau agak padat. 

6. Taruh adonan dalam wadah biarkan dingin. Setelah dingin, bentuk adonan menjadi bulatan lalu isi dengan keju Kraft Quick Melt yang sudah dipotong dadu. Rapikan kembali bulatan adonan tadi, agar keju tidak bocor dari adonan.

7. Pisahkan putih dan kuning telur. Di sini saya pakai hanya putih telurnya saja. Masukkan adonan Brulee Bomb ke dalam putih telur kemudian lumuri adonan dengan tepung roti hingga merata.

8. Siapkan minyak panas dalam wajan, goreng Brulee Bomb hingga berwarna coklat keemasan. Angkat lalu tiriskan. 

*Tips menggoreng: api kecil, goreng sebentar untuk menghindari keju bocor dari adonan, hindari sering membolak-balikan adonan dalam wajan. 

9. Brulee Bomb siap dinikmati selagi hangat dengan saus sambal/tomat. Kalau saya lebih suka pakai spicy mayonnaise. Lebih nampol rasanya!  

Brulee Bomb Kraft Quick Melt

Crunchy di luar, leleh di dalam ~

Cheers,

Nesa