Belajar Merasa Cukup dari Drakor Summer Strike

Januari 31, 2023

larasatinesa.com - Kamu lagi cari drama Korea yang vibes-nya healing, visual pedesaan adem, dan ada pantainya juga yang mirip sama kayak Hometown Cha Cha Cha atau Our Blues? Kayaknya drakor Summer Strike ini cocok banget deh jadi tontonan kamu selanjutnya. 

Drakor yang tayang akhir tahun 2022 ini nggak banyak orang yang bahas dan rating-nya pun biasa aja tahun lalu. Tapi.. buat saya yang habis nonton, drakor ini berkesan banget tau nggak sih?!  


Sebelum saya jelasin hal-hal apa aja yang bikin berkesan, Boleh dibaca dulu sinopsis berikut ini.


Sinopsis Summer Strike

Jadi, drakor Summer Strike ini diadaptasi dari Webtoon populer berjudul Amugeotdo Hago Sibji Adda karya Joo Young Hyun yang diterbitkan pada 3 April 2022. Menceritakan kisah Lee Yeo Reum (Kim Seolhyun) seorang gadis 28 tahun yang pindah ke sebuah desa tepi laut bernama 'Angok' setelah mengalami masa-masa sulit di ibukota. 


Ia memutuskan pindah ke desa untuk healing setelah banyak kejadian malang menimpanya, seperti; mendapat perlakuan tidak adil di kantornya, dicampakkan oleh kekasihnya, dan juga ditinggalkan selama-lamanya oleh sang ibu. Setelah mengalami berbagai kesedihan itu, ia memutuskan berhenti bekerja dan pindah ke tempat yang sama sekali belum pernah ia datangi untuk mencari kembali jati dirinya.

Dan di Desa Angok inilah kehidupan baru Yeo Reum dimulai. Ia kemudian mendapatkan teman baru namun juga di saat yang bersamaan terjadi peristiwa yang mengancam jiwanya. Selain itu, ia juga bertemu dengan Ahn Dae Beom (Im Siwan), staf perpustakaan desa yang jenius-yang ternyata memiliki masa lalu kelam.

Kim Seolhyun - Lee Yeo Reum

Im Siwan - Ahn Dae Beom


***

Kalau baca dari sinopsis, kamu pasti mikir ini ceritanya kok ringan banget nggak ada greget-gregetnya. Justru itu menariknya!

Akhir-akhir ini kan udah banyak drakor yang berlatar belakang konflik berat, bikin darah tinggi pas nonton ditambah plot twist-nya membagongkan. Summer Strike ini malah kebalikannya, kisahnya sederhana, apa adanya dan relate banget sama kehidupan sehari-hari.  

Drakor dengan konsep slice of life ini menceritakan persoalan hidup yang cukup rumit dari masing-masing tokohnya. Ada persoalan keluarga, pencarian jati diri, trauma masa lalu, sampai dengan percintaan. Tapi tenang aja, kamu nggak bakalan dibikin pusing kok. Walau masih ada konflik, drakor ini alurnya adem dan nyaman buat dinikmati. Di sini, kamu juga bakalan melihat karakter development dari tokoh-tokohnya di tiap episode. 

For your information, saya  sekarang nggak bakalan review alur cerita secara keseluruhan ygy.  Saya mau ambil beberapa yang di-highlight dari drakor ini yang bikin saya takjub banget sama kesederhanaan yang diambil dari kedua tokoh utamanya Lee Yeo Reum dan Ahn Dae Beom. Lagi-lagi yaa, Korea Selatan ini daebak banget kalau bikin series pasti perintilannya diperhatiin!


1. Mengambil Jeda

Berawal dari kisah Yeo Reum, gadis polos yang di kantornya jadi people pleaser. Dia nurut banget sama atasannya even selama ini dimanfaatin terus. Di sisi lain, dia sadar kalau sering dimanfaatin, tapi dia masih mikir positif karena kerjaan dia bagus dan dapat pujian. Dia selalu menceritakan keluh kesahnya ini sama sang pacar yang udah menjalin hubungan selama 6 tahun. Lucunya nih,  pas Yeo Reum curhat, si pacar selalu nyalahin Yeo Reum yang belum becus kerja di kantornya. Ketara banget sih dari responnya yang nggak bikin lega itu, si pacar lagi merasa bosan sama hubungannya. Sampai si Yeo Reum sadar dan nyalahin dirinya sendiri kalau dia udah nggak menarik lagi di mata sang pacar. Singkat cerita, Yeo Reum diputusin sama pacarnya via chat doang. WOH LAKIK LAKNAT! 😡 

Kemalangan belum juga usai, habis itu Yeo Reum dengar kabar kalau ibunya kecelakaan dan meninggal dunia. Kebayang gimana rasanya jadi Yeo Reum? Part tersedih pas Yeo Reum terima paket makanan terakhir yang ibunya bikin untuk dia, sementara ibunya udah nggak ada. Nyesek banget.

Rentetan peristiwa yang terjadi ini bikin dia sedih sekaligus muak. Hari-hari yang dijalanin setelahnya pun jadi terasa hampa kayak nggak ada artinya. Sampai ada insiden nggak disengaja yang menyadarkan Yeo Reum kalau dia harus keluar dari keadaan ini. Yeo Reum nggak nyangka kalau dunia yang selama ini dia yakinin bakal gitu-gitu aja ternyata akan berbeda kalau dia ambil arah yang berlawanan dari orang lain. Dia mulai mikir, mungkin aja dunia lain yang dia ambil ini malah bikin dia jadi tenang dan damai. 

Habis resign dari kantornya, Yeo Reum benar-benar takut karena belum punya rencana apa pun untuk ke depannya. Berhari-hari dia mikirin ini. Sampai akhirnya dia memutuskan buat meninggalkan Seoul aja dulu, karena nggak mungkin bisa bertahan di sana dengan hidup tanpa penghasilan.

Di perjalanan dia lihat pantai dan dengan reflek dia lari ke pantai itu buat berendam dengan perasaan senang. Di situlah dia memutuskan untuk mengambil jeda dalam hidupnya untuk nggak melakukan apa-apa. 

Apa yang dilakukan Yeo Reum ini menurut saya bisa kita terapkan juga. Di tengah hiruk pikuk dunia yang serba cepat dan menuntut kita buat 'berlari' mengejar pencapaian seperti kebanyakan orang, nggak apa-apa lho sesekali jeda sejenak. 

Pindahan naik bus ~

Kita tuh nggak perlu merasa bersalah hanya karena nggak jadi manusia yang produktif. To do list itu sebenarnya nggak akan pernah kelar. Tiap hari akan selalu ada aja yang dikerjain karena kita cenderung mencari-cari kegiatan untuk mendapatkan validasi baik dari diri sendiri atau orang lain kalau kita bisa memanfaatkan waktu dengan baik. Padahal melakukan jeda juga nggak bikin waktu kebuang sia-sia. 

Nggak usah lagi deh ngerasa FOMO (Fear of Missing Out) hanya karena orang lain melakukan itu. Kita punya cara sendiri untuk berbahagia. Saya sih lebih memilih jadi JOMO alias Joy of Missing Out yang walau pun ketinggalan sama update trend terbaru tapi hati tenang, dari pada FOMO ngejar banyak hal (yang entah itu baik atau buruk) dan bikin capek hati. 

Jujur, ini jadi bikin saya sadar: "Apa sih yang lagi dikejar?" 🤔


2. Menerapkan gaya hidup minimalis

Buat yang lagi belajar hidup minimalis kayak saya gini menemukan bahasan tentang minimalis dalam film / drakor gini pasti bikin terpancing nggak sih?  Summer Strike salah satu drakor yang di dalamnya terdapat nilai-nilai gaya hidup minimalis. 

Pertama, ketika Yeo Reum memutuskan untuk memulai hidup baru di sebuah desa. Yang pertama dilakukan setelah resign adalah mengosongkan rumahnya. Yeo Reum melakukan decluttering barang-barangnya. Dia bilang dulu nggak tega untuk buang barang sentimental pemberian mantannya, tapi nyatanya sekarang bisa disingkirkan juga. 

WOY LAH JADI INGET PERNAH JUALIN SEMUA BARANG MANTAN. KKK. 🤣

Jangan bayangin Yeo Reum bakalan bawa koper-koper besar atau bawa barang-barangnya pakai mobil kol buntung buat pindahan, dia cuma bawa diri aja sama 1 ransel gunung! Dia jadi sadar kalau selama ini udah beli banyak barang yang bahkan dia sendiri lupa punya barang tersebut. Belum lagi barang yang cuma dipakai sekali, ada juga barang yang dia beli dengan harga murah, dan barang yang dibeli karena lucu doang. YA ALLAH RELATE BANGET YANG INI. HAHAHA!

Dari semua kategori barang tersebut, Yeo Reum hanya ambil 1 barang yang paling dia butuhkan untuk dibawa. Dia sempat bilang, kalau milih barang ini lebih kompetitif dibanding tes wawancara kerja. Hahaha! Untuk barang-barang yang nggak dibutuhkan, dia langsung jual preloved di internet.



Yang bikin realistis lagi itu ada  beberapa scene yang saya notice, Yeo Reum menggunakan outfit yang sama di waktu yang berbeda. Ini membuktikan kalau dia benar-benar bawa barang yang dibutuhin aja. Se-detail itu memang!

Kedua, dari sisi Dae Beom. Cowok yang satu ini saking sederhananya, dia bahkan hidup tanpa smartphone! Entahlah, ada nggak yaa di kehidupan nyata yang masih begini? Wkwk. Saya ingat di pertemuan pertamanya sama Yeo Reum yang nanya alamat agen perumahan itu, Dae Beom bukannya share lokasi via chat melainkan nulis di kertas denah lokasi tempatnya. Unik banget.

Tapi di pertengahan episode, Dae Beom akhirnya punya smartphone kok. Dia butuh gadget untuk urusan pekerjaan dan juga untuk kasih kabar ke Yeo Reum. Uhuy! Lucu deh dia, karena baru punya hp seumur hidupnya, dia sampai begadang demi belajar kirim chat pakai emoticon. Padahal ya, dia bisa langsung video call aja gitu dari pada ngetik sampai pagi kan capek. Hahaha, maklum introvert!

Ketiga, di sini keduanya lebih suka mengumpulkan kenangan dari pada barang. Kelihatan dari beberapa scene mereka menghabiskan waktu pergi piknik, olahraga bareng, makan bersama, nonton bioskop, dan masih banyak lagi.


Baca Juga: Belajar Hidup Minimalis


3. Visual pedesaan yang heart warming

Drakor ini mengambil suasana Desa Angok yang berada di tepi pantai Korea Selatan pada musim panas. Tentu aja dikemas dengan sinematografi yang apik. Vibes-nya benar-benar menghangatkan hati. Sepanjang episode kamu akan lihat pemandangan langit biru musim panas, terik matahari yang menembus ke ranting pepohonan, bunga-bunga bermekaran dan juga ombak laut yang tenang. Latar ini nih yang seolah ngajak kita penonton buat rehat sejenak dari hiruk pikuk kehidupan yang melelahkan.

Ada yang dream life-nya kayak Yeo Reum juga?


4. Healthy relationship

Kedua tokoh utama di sini punya kepribadian yang sama-sama introvert. Dan saya sempat skeptis ini orang berdua hubungannya bakalan ngebosenin aja kagak ada pergerakan sampai akhir episode. Ternyata nggak dong! Justru karena dua-duanya ini introvert jadinya bikin kita yang nonton gemes sendiri. ☺️




Interaksi awkward, salah tingkah, saling tatap lalu ketahuan inilah yang bikin hubungan keduanya jadi terlihat realistis. Bahkan scene mereka yang hanya chat-an doang sukses bikin saya senyam-senyum. Berasa gue yang lagi pdkt deh. 🤭

Gambaran Ahn Dae Beom juga di sini tuh bener-bener lelaki sopan yang baik banget. Kalau kata netizen saking green flag-nya dia ini udah sampai ke warna ijo neon stabilo.🤣 Gimana nggak green flag, secara dia borong semua love language yang diidamkan para wanita di muka bumi ini. Yeo Reum di-treat dengan cara yang sederhana tapi bikin baper. She deserve it, karena Yeo Reum juga baik banget. 

Saya bisa bilang pasangan ini sehat banget hubungannya. Saling suka, saling support, saling perhatian bahkan saling menjaga perasaan masing-masing-karena-takut-ngerepotin-orang-lain- dengan cara yang simpel. Saya nggak menemukan adegan romance 'panas' walau mereka udah (((cukup umur))). Lihat mereka pegangan tangan aja kamu harus nunggu sampai episode 12 dulu. 

YHA MEMANG INI POSTINGAN SPOILER KOK. Kkkk. 😂


5. Hidup sederhana dan merasa cukup

Setelah tinggal di Desa Angok, Yeo Reum menyadari banyak hal sederhana yang ternyata bikin dia merasa bahagia di sana. Nggak cuma itu aja, dia juga belajar merasa cukup dengan semua yang dia jalanin dan miliki. Even cuma bersepeda sebelum matahari terbit, minum air saat haus, nyium aroma detergen, jemur cucian di teras rumah sampai ketiduran di perpustakaan. Dia benar-benar nikmatin itu semua. Yeo Reum udah mindful banget nih. 😍


Tentunya untuk mencapai ke tahap ini jalannya nggak mudah. Yeo Reum juga ngalamin struggle kok awal-awal tinggal di sana, dari dia yang dibenci (tanpa alasan) sama warga desa sampai akhirnya dia bisa diterima itu benar-benar bikin terharu. 

Setelah banyak yang terjadi, Yeo Reum akhirnya memutuskan tetap tinggal di Desa Angok dan kerja lagi lho. Kira-kira  kerjaannya apa ya?

Ternyata dia jadi pengantar susu pagi hari! Dari yang kerja kantoran ke pengantar susu ini jomplang banget sih. Wkwk. Yeo Reum mulai kerja jam 4 subuh buat antar susu ke tiap rumah, dia hanya bekerja 4,5 jam sehari dengan penghasilan 50 dollar. Dan dia hanya bekerja selama 6 hari aja dalam sepekan. Walau awalnya dia stres harus bangun lebih pagi, tapi lama-lama jadi menyenangkan. Memulai beraktivitas saat fajar sekarang jadi terasa lebih menyegarkan. 

Kelar kerja jam 8.30, Yeo Reum jadi punya waktu santai seharian. Dia kerja lebih sedikit untuk mendapatkan lebih banyak waktu buat dirinya sendiri. Saat ini dia juga sewa rumah temannya seharga 300 dollar / bulan. Bahkan ketika udah bayar sewa dan bayar segala kebutuhannya, dia masih punya uang yang bisa ditabung. 

Tiap hari dia juga pergi ke perpustakaan buat ngisi kegiatan sekaligus ketemu Dae Beom. Bagian yang bikin dia senang adalah nyalin tulisan yang ada di buku favoritnya buat bantu mengosongkan pikiran dan mengisi hatinya. Terus habis dari perpustakaan, Yeo Reom & Dae Beom menyempatkan buat lari keliling desa bersama. Sepanjang lari, mereka bisa ngobrol banyak hal. Sederhana banget ya quality time-nya!

Nah, untuk Dae Beom, dia masih jadi volunteer perpustakaan Angok sampai akhir kok. Tapi dia juga mulai kerja lagi di bidang akademik sama profesornya yang tinggal di luar negeri. Kerjaannya tentu aja remote / online karena si profesor juga lebih mengutamakan keluarga dari pada pekerjaannya. Beruntung ya, punya pekerjaan yang fleksibel dan atasan yang se-frekuensi itu. 😆


***

Kedua tokoh utama dari drakor Summer Strike ini bikin saya sadar kalau nggak ada ruginya jadi orang baik dan tulus. Kalau pun ada yang memanfaatkan kebaikan kamu, percayalah.. Tuhan akan selalu melindungi kamu dengan cara-Nya sendiri. Selain itu, jangan lupa mensyukuri apa yang udah dimiliki karena dengan cara itu kamu jadi merasa cukup. Dan satu lagi, kamu itu berhak menentukan hidup seperti apa yang kamu inginkan, dan kamu nggak harus kok mengikuti arus hanya karena orang lain juga ada di sana. Kamu tetap bisa bahagia walau harus melawan arus. 

"Kebahagiaan adalah keadaan ketika tidak kekurangan apa pun." - Yeo Reum

Guys, kalau ada drakor yang vibes-nya kayak gini lagi, share ya di kolom komentar!


*image source by VIU & Google

Cheers,

Nesa

You Might Also Like

51 comments

  1. Otw masukin ke list kuuuu 😄😄. Aku butuh Drakor yg hangat begini, ringan, utk jadi penyeimbang kalo sedang nonton Drakor sadis nes 😂. Ini aku lagi nonton the Veil, bunuh2nya ga pake perasaan samasekali, motong leher orang kayak motong leher ayam 🤯. Jadi abis nonton itu kayak ngos2an. Butuh yang ringan atau lucu buat balikin perasaan hahahaha.

    Dulu aku sempet pengen bisa kluar dari kerjaan, tapi abis itu traveling jauh, cuma ga kesampaian 😂. Masih overthinking aja. Krn memang butuh keberanian buat begitu. Tapi aku ga kebayang kalo pacaran Ama sesama introvert bakal kayak apa. Takutnya bosen hahahhaa. Makanya aku LBH suka pasangan yg ekstrovert biar bikin hubungan lebih hidup 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahahahaa iyaa bisa jadi penyeimbang tontonan yaa..
      Mungkin kalau introvert versi drakor sama dunia nyata beda ya, kalau drakor ini masih okelah karena walau introvert tapi kan CHAAKEEP :))

      Hapus
    2. Terus biasanya udah cakep, anak tunggal dan kaya raya wkwkwk

      Hapus
  2. Boljuggh nih.
    Terus terang aku juga lagi males banget nonton drakor yg kyk The Glory atau bunuh2an apalah gitu.
    Pengin yg enteng dan so sweet aja.
    Hidup dah ruwet, klo ndrakor cari yg ga pakai mikir aja dah qkqkqkqk

    BalasHapus
  3. Aku bahagia banget nonton ini, Nes..
    Rasanya aku gak cape sama sekali.. Padahal ceritanya konfliknya sehari hari banget kan ya..
    Tapi beneran baguuusss banget!

    Anehnya ya.. kalau Seolhyun yang pakai baju seksi ((apa deh, kalo pake baju ala idol, tank top sama celana hot pants gituuu)) tapi gak kliatan seronok.. justru lucu dan imut.

    Beda banget vibesnya kalo itu artis kek Seo Yea Ji.
    Kenapa yaa..?
    hehhee..

    Gini aku juga pikirin, soalnya memang drama musim panas siih.. mengingat namanya 여름 ((yeoreum)).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini udah jadi drakor favoritku dari segi apa pun, vibes-nya menyenangkan dan aku jadi termotivasi buat pergi ke suatu tempat yang mirip Desa Angok terus slow living di sana.

      Hapus
  4. Aku semalam udah mau nonton ini, tapi baru beberapa menit aku ketiduran. Padahal nonton ini juga karena lihat postinganmu, siang ini mau mulai nonton ah. Menarik banget ceritanya dan bikin penasaran sih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa ini tuh emang alurnya setenang itu, mungkin buat sebagian orang bosenin karena emang kek sepi banget wkwk

      Hapus
  5. Kapan harus temenku juga review ini di IG. Padahal kayanya kok ringan banget ngga ada konflik. Aku jadi ngga tertarik. Tapi bener lho lama2 capek ntn drakor yang berat macem reborn rich, ato the glory huhuuu. Pen yang receh2 aja biar ikut adem ayem. Ntn ini ah!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenernya ada konflik seriusnya, tapi yang di highlight bukan soal itu. Seru pokoknya.

      Hapus
  6. Emang bener sih, banyak brg yg bela2in beli krn lg on sale. Atau awalnya mikir buat props foto padahal… banyakan dlm laci ajaaah… Hidup minimalis gak mudah tapi sebenarnya bs diusahakan. Jd tertarik mau ntn dehhhh

    BalasHapus
  7. Hahaa.. yoreum adalah definisi cewek strong yg tersakiti. Lucu juga sampe barang2 sang mantan dibuang. Kalo molly mah dijual2in aja biar dapet duit.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha, barang-barang mantanku pun udah aku jual semua :))

      Hapus
  8. Boleh nih, kucoba tonton. Setelah dari kemarin nonton DraChin tema kerajaan dan fantasy mulu yang bikin otak ikut panas. Sekali-kali bisa nonton DraKor yang tema enteng dan vibes yang positif. Apalagi dikisahkan di sebuah pedesaan, bakalan terasa nyaman dan seneng dengan suasana yang damai dan sejuk.

    BalasHapus
  9. Waah, aku jadi pengin nonton ini. Meski beda case dengan Yeo Rum, tapi aku butuh booster untuk hidup lebih mindfull hehehe. Jujur, saat ini aku sedang belajar banget untuk mindfull, misal pagi hari bangun dan merasa numb menghadapi hari yang rutin aja) trus aku seolah tiba2 diingatkan "ini pagi yang tenang, nggak ada bom atau roket yang merontokkan tempat tinggalmu", dan seketika aku merasa bersyukur banget bisa sampai di pagi itu.

    Btw, untuk closing quote dari Yeo Rum, aku nggak bermaksud mengoreksi siH (karena kebenaran berdasaran personal experience itu kan sudah pasti subyektif yaa...), cuma kalau aku sih ingin menambahkan kata "MERASA" : Kebahagiaan adalah ketika MERASA tidak kekurangan sesuatu apapun".

    Yaah, faktanya, banyak orang kurang merasa bahagia padahal memiliki banyak hal tapi tetap saja terasa kurang. Sometime, mungkin aku juga di posisi itu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin maksudnya Yeo Reum juga sama persis kayak yang mbak maksud, dia bisa bilang begitu juga karena dibentuk pengalamannya jalanin kehidupannya.

      Coba tonton deh mbak, siapa tau jadi booster buat lebih mindfull, semangat yaa..

      Hapus
  10. Aku udah nonton dan suka banget...rasanya kalo kita merasa cukup ini bener-bener bikin hati bahagia ya mbak

    BalasHapus
  11. ceritanya menarik ya mba.. for sure, there are a lot of important lessons of life yang kita bisa pelajari dari sini

    BalasHapus
  12. Habis nonton The Glory yg bikin hati nyut-nyutan sekaligus penasaran karena endingnya ngegantung dan saya butuh tema yang tenang, adem dan sederhana seperti drakor ini. Otw nonton ini nih mumpung malam Minggu kan yah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha butuh tontonan penyegaran yang bikin adem

      Hapus
  13. Waktu lihat trailernya, rasa ragu apakah drakornya menarik apalagi ceritanya di desa gitu kan eh ternyata blogger pada nulis ulasannya dan merekomendasikannya jadi mau nonton ah mumpung ada di Viu hehe makasih yaa

    BalasHapus
  14. Beluum nonton tapi membaca riview diatas jadi pengen banget nonton, apalagi penasaran sama desa angok.

    BalasHapus
  15. Paling suka nonton film dengan nuansa pedesaan gitu.
    Jadi ingat versi Hollywood seperti Pride and Prejudice, Persuasion di Netflix.

    Btw,
    Nesa suka drama western movie jugakah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Western aku sukanya romance, buat cari bahan referensi nulis cerita Wattpad ku hehe

      Hapus
  16. Wah aku belum lanjut lagi nonton ini
    Padahal ceritanya menarik ya
    Setting nya juga cantik, alam pedesaan

    BalasHapus
  17. Langsung masukin bucket list deh. Aduh, kayanya kok relate banget sama kondisi aku sekarang. Butuh healing dan lagi belajar banget untuk jadi minumalist dan mindful. siapin cemilan ah biar nontonnya makin asik

    BalasHapus
  18. Yeay akhirnya teh Nessa review Summer Strike juga, aku udah lama maju mundur mau nonton atau engga nih. Cuss ah nonton soalnya aku suka sama Home Town ChaCha dan Our Blues

    BalasHapus
  19. Kalau desanya di Korea kyknya masih mau deh tinggal di sana xixixi. Soalnya ada fasilitasnya yg msh lengkap :D
    Aku suka jenis2 drama kek gini, dmn org "kabur" pindah ke tempat baru supaya mendapat pencerahan ttg hidupnya.
    Apalagi pada akhirnya ketemu org2 yang lebih baik ya :D
    Tapi aku belum nonton sih xixix, coba nanti nonton aahh. TFS.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, sebenernya nggak mudah tinggal di desa, banyak tantangan apalagi kita dari ibukota. Makanya perjuangan Yeo Reum di sini keren banget sih sampai akhirnya bisa diterima sama penduduk desa.

      Hapus
  20. Ada pelajaran yg bisa kita ambil di mana pun kita tinggal pasti ada masalah yg harus dihadapi biarpun tinggal di desa

    Klo aja di Indonesia ada desa kysk gini bikin betah bngt fasilitas nya.lumayan lengkap

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa gambaran desa di sana bener-bener bikin betah buat ditinggalin yaa

      Hapus
  21. Nonton drakor slice of life gini Biasanya antara suka banget atau bosan. Aku terakhir nonton drama slice of life Kayaknya hometown Cha cha deh habis itu nggak ada nonton drakor slice of life lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini mirip-mirip vibes-nya cuma lebih adem ini sih hehe

      Hapus
  22. Baca reviewnya keknya ini drakor recoment banget buat yg pengen frugal living style ataupun mau minimalis style. Seru ya kalo nonton Drakor yg renyah gini.. hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seru emang kalau nonton drakor yang 'kita' banget itu hehe

      Hapus
  23. Aku jadi pingin nonton drama ini setelah membaca review nesa. Adem banget rasanya melihat kesederhanaan hidup di desa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pokoknya yang suka drakor tema pedesaan, ini bakalan suka sih

      Hapus
  24. Ah jadi mau nonton deh. Dah lama banget da nonton drakor. Ada kali 2th..skrg lg hobi bikin2 video.

    BalasHapus
  25. Jadi kepo pengen nonton sampe selesai.. apalagi kan ada gaya hidup minimalis yang pengen banget aku lihat nih.. Se minimalis apakah. . Nah klo suasana pedesaan nya kayaknya udah pasti cakep banget.. Bikin betah nontonnya

    BalasHapus

Hi, thank you so much for stopping by. Let's connected!

- nesa -

Twitter

Instagram

Facebook Fanpage

Subscribe