Karier vs Personal Life.

September 27, 2013

Menulis ini karena sudah beberapa hari ini saya kangen sama pacar saya yang masih dines pulangnya seminggu lagi  sedang mengamati beberapa orang sekitar saya yang bisa dibilang passion kariernya sangat tinggi, loyal dan nggak perlu diraguin lagi deh pengabdiannya buat perusahaan. 
Orang-orang macam begini memang patut dijadikan contoh sih.. kerja keras yang mereka lakukan untuk cita-cita mulia demi sekarung berlian emang bisa dikasih 5 jempol *kemudian dihitung sama jempolnya cicak sebelah* 

Tapi gini.. dijaman sekarang ini, dimana orang-orangnya pada gila banget kerja, mereka kadang melupakan sesuatu. Saya biasa sebutnya " privacy ", atau biasa disebut urusan pribadi, personal life, kehidupan diri sendiri.

Pernah nemuin wanita atau pria yang umurnya udah bisa dibilang matang banget dan punya kerjaan mapan, udah punya rumah, mobil 2, pembantunya ada 4 tapi sampe saat ini belum punya pasangan hidup atau menikah? HA?
Ini banyak terjadi di kota-kota besar. Termasuk di kantor saya sekarang.
Banyak orang yang sering lupa bahwa kita hidup tidak akan selamanya sendiri. Mencari materi sendiri, mencari kebahagiaan sendiri. Kita ini makhluk sosial dan alangkah baiknya kalo kita membagi semuanya dengan orang terdekat yang kita sayangi bukan?
Terus emangnya nggak capek apa yak ngurusin kantor? Kerja pagi pulang malem. Mau gitu terus tiap hari?
Urusan kantor jangan dijadikan alasan untuk kamu membatasi pergaulan di luar kantor.

Buat saya, karier dan personal life itu harus balance.
Sambil menyelam minum air gitu deh.
Sebanyak apapun duit kamu, setinggi apapun jabatan kamu, semua bakalan hampa kalo nggak punya orang yang dijadikan tempat bersandar.
Saya termasuk ke dalam orang-orang yang percaya bahwa salah satu faktor seseorang sukses itu ada pada seseorang yang setia mendampingi dan mensupport dia apapun keadaannya. Minimal punya pasangan berbagi share dulu aja deh.

Men.. Jaman sekarang ini udah banyak sosial media berseliweran. Kenapa nggak dimanfaatkan aja sebaik mungkin. Hmm.

Saya nggak setuju sama kalimat yang bilang " Kumpulin duit aja yang banyak dulu, nanti juga banyak cewek / cowok yang mendekat.. " , itu mah elunya aja yang males nyet. Kalo duit nggak kekumpul juga terus mau medekatnya kapan? Nggak ada yang salah kok kalo membuka diri duluan. Jaman sekarang pake gengsi-gengsian mah meninggal cajalah. Lagian, rejeki udah diatur sama yang Maha Kuasa. Siapa tau dah dapet jodoh cari rejeki bareng lebih barokah.. Insyallah yaa.. Amin.

Semakin bertambahnya usia, semakin menurun pula rasa percaya diri kita untuk membuka hati. Bisa jadi lama kelamaan menjadi manusia anti-sosial. Apalagi untuk wanita, pamali berlama-lama lajang. dan tau kan wanita itu dipilih bukan memilih.

Sebisa mungkin hal seperti ini harus dipikirin dari jauh-jauh hari. Bukan untuk siapa-siapa sih. Ini untuk kamu dan masa depan juga. Bergelimang materi bukanlah segalanya. Untuk gemini se-perfeksionis kayak saya gini, bisa kelabakan kalau menjalani karier dengan hati kosong. Pfftt.

Pada akhirnya tubuh ini juga akan lelah, dan ketika lelah, ingin sekali ada seseorang yang sekedar mengelus kepala ini untuk membuat tenang sejenak dari rutinitas yang memuakkan tiap harinya.
Iya kan?




Hidup itu berbagi. Jangan dimakan sendiri. Nanti kekenyangan. Terus mati. Sendiri pula matinya. Hiiiii.


-Neisia-

You Might Also Like

2 comments

  1. " Kumpulin duit aja yang banyak dulu, nanti juga banyak cewek / cowok yang mendekat.. "
    Kalimat ini malah jadi prinsip hidup ku..

    Krik krik krik.. Bercanda.. hehehhe

    BalasHapus
  2. "Semakin bertambahnya usia, semakin menurun pula rasa percaya diri kita untuk membuka hati." gak juga si hohoo

    BalasHapus

Hi, thank you so much for stopping by. Let's connected!

- nesa -

Twitter

Instagram

Facebook Fanpage

Subscribe