Larasatinesa.com - Sejak pandemi Covid-19 melanda dunia di tahun 2020, banyak hal yang berubah mulai dari gaya hidup sampai dengan cara bekerja. Nggak bisa dipungkiri, saat ini banyak orang yang lebih menyukai kerja dari rumah termasuk saya. Memang, nggak semua jenis pekerjaan bisa dilakukan di rumah / remote. Beruntung, saya bekerja di industri creative digital yang memungkinkan untuk bekerja dari mana saja. Dan tahun ini adalah tahun ke 3 saya bekerja dengan sistem Work From Home.
Kerja dari rumah memang lebih enak dan fleksibel. Namun bagi saya yang masih tinggal bersama orang tua, kerja dari rumah punya tantangan tersendiri. Banyak sekali urusan dalam rumah yang masih harus saya lakukan, tentunya itu semua atas perintah orang tua. Gara-gara hal tersebut, konsentrasi saya kadang terpecah, saya jadi gampang terdistraksi dan mulai merasa tidak nyaman. Hmm.. mungkin sudah saatnya saya punya tempat khusus agar bisa bekerja dengan tenang dan nyaman.
![]() |
Image source by unsplash - edited by Canva |
Jujur, saat ini saya sedang mempertimbangkan untuk punya rumah sendiri. Karena dengan begitu, saya jadi bisa bebas melakukan apa pun, no pressure dan yang paling penting bisa fokus dengan pekerjaan saya. Tapi, membeli rumah untuk pertama kalinya nggak segampang itu, Fulgoso! Banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum membeli rumah impian. Lalu, apa saja sih yang harus disiapkan?
1. Memilih Rumah Sesuai Kebutuhan
Memilih rumah impian tidak hanya sekadar untuk gaya-gayaan aja. Saya harus menentukan berbagai kriteria, mulai dari lokasi, harga, desain rumah, fasilitas hingga tujuan rumah tersebut nantinya di masa depan ingin seperti apa.
Dalam tahap ini, saya harus benar-benar bijak memilih rumah, bukan hanya mengedepankan keinginan saja ya, tapi juga harus sesuai dengan kebutuhan dan budget. Harga rumah menjadi faktor utamanya, karena semakin lengkap fasilitas rumah tersebut, semakin tinggi harga yang ditawarkan. Bila memaksakan diri, bisa saja di masa depan saya gagal melunasi rumah tersebut dan disita oleh pihak berwenang. Serem banget.. 😧
![]() |
image source by unsplash |
2. Memilih Agen Properti Terpercaya
Baru-baru ini, saya terpapar konten sebuah keluarga yang membeli rumah di pinggir sungai mengikuti saran developer-nya. Dalam video tersebut, rumah baru yang sudah ditinggali tiba-tiba ambruk terkena longsor dikarenakan material bangunan yang digunakan sangat buruk untuk lahan di atas sungai. Si pemilik rumah merasa ditipu oleh agen properti tersebut, dan langsung meminta pertanggungjawabannya yang sayangnya sampai saat ini belum menemukan solusi. 😢
![]() |
image source by unsplash |
Melihat dari kejadian miris tersebut, saya harus berhati-hati dalam mencari developer rumah impian saya kelak. Saya harus mengetahui reputasi si calon developer tersebut terlebih dahulu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
3. Menentukan Cara Bayar
Tahap berikutnya yang saya lewati setelah mendapat kandidat rumah yang sesuai budget dan kebutuhan adalah menentukan cara pembayaran. Pembayaraan umum yang digunakan dalam jual beli rumah saat ini ada 3 macam: tunai, tunai bertahap dan kredit.
Bagi milenial seperti saya, cara pembayaran kredit seperti KPR bisa dijadikan opsi pembiayaan untuk membeli rumah pertama kalinya agar lebih ringan.
4. Menentukan Kemampuan Bayar
Ketika saya memutuskan akan membeli rumah dengan sistem KPR, saya harus pastikan sudah menyiapkan beberapa pos dana. Salah satu dana besar yang harus saya siapkan di awal adalah uang muka rumah alias down payment (DP).
Kenapa saya bilang uang muka ini biaya besar awal? Karena besaran uang muka inilah yang dapat mempengaruhi jumlah cicilan setiap bulannya. Setelah itu, saya bisa membayar sisa angsurannya dalam kurun waktu yang sudah ditentukan.
Untuk memudahkan perhitungan biaya pembelian rumah, saya menggunakan mortgage calculator untuk simulasi perhitungannya. FYI, mortgage calculator ini adalah kalkulator untuk mengetahui estimasi besaran cicilan pembayaran tiap bulannya. Nah, untuk yang saya gunakan ini adalah mortgagecalculator.uk
Mortgage calculator ini memang dari UK, tapi penggunaannya universal bisa dipakai di negara mana aja kok, nanti tinggal kamu konversikan saja ke mata uang yang kita gunakan. Berikut simulasinya:
Misalnya saya mau beli rumah seharga 1M, sedangkan uang saya hanya 300 juta untuk DP. Dan saya akan membayarkan sisa cicilannya selama 15 tahun. Nah, kira-kira berapa jumlah cicilan yang harus dibayarkan tiap bulannya oleh saya dengan suku bunga 5,8%?
Dari hasil yang didapatkan, cicilan saya per-bulannya kurang lebih £298.93 atau Rp.5.831.629,- Kurang lebih begitu ya, teman-teman. CMIIW.
5. Memastikan Lokasi, Fasilitas dan Lingkungan Sekitar
Mengingat kasus yang ada di poin 2 di atas, saya juga harus mempertimbangkan lokasi rumah saya nantinya. Untuk itu, sebagai calon pembeli saya harus melakukan survei terlebih dahulu:
- Apakah lokasinya strategis dan aman?
- Apakah masuk dalam kawasan rawan banjir?
- Apakah akses jalannya dekat ke mana-mana?
- Apakah faslitasnya lengkap dan lingkungan sekitarnya bersih?
Dan tentunya, masih banyak hal-hal lainnya yang harus dipertimbangkan sebelum rumah tersebut saya huni nantinya.
![]() |
image source by unsplash |
***
Memiliki rumah sendiri, tentunya jadi impian tiap orang. Apalagi bagi kamu yang punya cita-cita untuk membangun keluarga besar, pastinya butuh tempat tinggal yang bisa jadi tempat berkumpul anak cucu kelak. Semoga dengan informasi yang saya tuliskan ini bisa jadi pertimbangan kamu untuk membeli rumah pertamamu ya! 🙌
Cheers,
Nesa