Kesalahan-Kesalahan Yang Bikin Gagal Move On

Juli 11, 2016

Putus cinta memang menyakitkan. Apalagi bila kita sebagai pihak yang diputusin. Mungkin diawal berat rasanya untuk menerima kenyataan. Dunia mendadak runtuh seketika, rasanya ingin banget nyilet-nyilet tangan kayak abg-abg alay kurang iman dan piknik itu. Tapi apakah kamu tahu bahwa itu adalah memang musibah bagi dirimu? Bisa jadi dengan kejadian putus cinta ini adalah awal yang baik dari sesuatu yang baik yang akan terjadi kedepannya. Namun seringkali kita tidak langsung menyadari hal tersebut. Iya ‘kan?

Jika kamu nggak mau berlarut-larut dalam kesedihan yang tiada ujungnya, yang harus kamu lakukan adalahmove onMove on adalah proses di mana kamu berusaha untuk melupakan semua kenanganmu bersama mantan pacar , mantan gebetan, mantan friendzone-an, mantan majikan, atau mantan suami/ istri dll.
Proses move on ini biasanya dilakukan dengan perlahan, kamu mungkin nggak bisa melakukan secara sekaligus karena jika kamu secepat kilat move on berarti kamu emang nggak bener-bener cinta sama mantanmu.

source : http://willyoutellmeastory.tumblr.com/


Tapi, beberapa orang terkadang justru menikmati masa-masa move on ini lho! Saking menikmatinya mereka hidupnya begitu-begitu aja terus, diselimuti kegalauan yang nggak jelas, dan nggak kasih positif vibes buat kelangsungan hidup bermasyarakat dan bernegara kesatuan ini. Mau tahu apa saja kesalahan yang bikin gagal move on. Cekidot..
1. Stalking
Jaman sekarang kalau nggak punya akun sosial media itu dianggap kuper (kurang pergaluan). Dijaman yang sudah serba canggih gini kita memang secara nggak sadar sudah menekuni profesi paparazzi gadungan yang difasilitasi oleh sosial media. Stalking adalah kegiatan menguntit atau membuntuti yang dilakukan di dunia maya. Sekarang bukan cuma artis aja lho yang di stalk, mantan juga, bahkan apapun yang berhubungan dengan kegiatan mantanmu itu bisa secepat kilat kamu tahu.
Masalahnya adalah kalau kamu masih suka stalking sosial media mantanmu itu, apa kabar tekad move on mu sebelumnya? Bukankah apapun yang menyakitkan itu lebih baik dibuang jauh-jauh? Stalking nggak akan memberimu manfaat apa-apa kecuali baper (bawa perasaan).
Bukannya lebih baik kamu nggak usah tahu apapun, daripada tahu sesuatu yang bikin kamu insecure nggak jelas? Kalau kamu udah baper, akan sulit untuk move on. Jalan ditempat dan kamu udah kehilangan waktu banyak untuk meratapi sesuatu yang nggak akan jadi masa depanmu.
2. Drama Queen
Untuk perempuan mungkin ini sering terjadi. Dikit-dikit nangis, dikit-dikit baper. Galau sih boleh-boleh saja asal jangan kelamaan. Kamu nggak mau kan tiba-tiba rambutmu beruban akibat kelamaan galau.
Drama queen ini sesungguhnya nggak baik untuk jiwa, raga dan rohani. Kamu seakan-akan nggak mau terima kenyataan kalau putus cinta itu terjadi pada kamu. Sekarang gini deh, ngapain kamu capek-capek galauin orang yang sama sekali nggak merasa kehilangan kamu. Yuk cintai dirimu. Nggak bagus juga buat kesehatan lho.
3. Iri dengan orang lain
Pernah nggak ngerasa dunia ini tuh nggak adil? Kenapa harus kamu yang ngalamin putus cinta yang menyakitkan ini? Kenapa nggak orang lain aja? Itu semua hal yang wajar. Manusiawi. Ini yang sering terjadi ketika kita melihat orang lain yang hidupnya lebih bahagia daripada kita. Hmm… emang yakin yang kita lihat itu asli?
Jaman sekarang ini nggak bisa dibedain lho mana yang beneran bahagia dan cuma pencitraan belaka. Jadi jangan sekalipun menyimpulkan sesuatu yang hanya dilihat dari luarnya aja. Siapa tahu orang yang kamu yakini hidupnya lebih bahagia dari kamu malah dia yang lebih menderita. Who knows..
4. Sok Strong!
Jika putus cinta itu terjadi pada kamu dan kamu menerimanya dengan ikhlas, ada baiknya nggak usah diumbar dengan sok kuat di depan orang lain, bahkan terlihat strong di depan mantanmu. Hanya karena kamu nggak mau dianggap lemah, kamu sampai bela-belain pencitraan di depan teman-temanmu kalau kamu kuat dengan mengatakan “Hey, Im fine lho!”
Jadilah diri sendiri, nggak usah rempong, biarkan saja orang yang menyakitimu melakukan apapun setelah kalian putus. Toh udah nggak ada urusan, mau dia punya pacar baru kek, mau dia manas-manasin kamu kek,stay cool aja... Semua ada waktunya kok. Bertingkah sok strong nggak akan bikin kamu jadi keren. Kamu orang baik, dan Tuhan selalu bersama orang-orang baik.
5. Buru-buru mencari pelarian
Putus cinta memang bukan akhir dari segalanya. Hilang satu tumbuh seribu. Setuju sih... Tapi tolong jangan terburu-buru. Hanya karena mantanmu udah punya pacar baru, terus kamu jadi ikut-ikutan juga kayak dia. Lalu apa bedanya kamu sama dia?
Hatimu perlu istirahat sejenak untuk introspeksi diri. Ini demi kebaikanmu dalam menjalani suatu hubungan kelak. Jangan jadikan siapapun korban pelarianmu.
Karena pada dasarnya hati manusia itu sensitif, dan bukan untuk dipermainkan. Gimana mau dapat yang betul-betul serius kalau kamunya masih childish gitu? Nggak baik lho menuruti nafsu, kamu nggak boleh jadi orang yang jahat. Tekadkan dalam hatimu untuk mendapatkan yang paling terbaik dari yang terbaik.
6. Lingkungan yang tidak mendukung
Kalau kamu dan mantanmu itu satu lingkungan atau satu permainan pasti akan sulit untuk move on. Keadaan mungkin akan jadi awkward dan nggak lagi kondusif. Dan ini juga akan mempengaruhi hubungan pertemananmu dengan yang lainnya. Ada baiknya kamu membatasi dulu hubunganmu dengan teman-teman selingkungan ini. Seiring dengan berjalannya waktu kamu akan terbiasa kok. Hanya saja move on itu butuh waktu.
Selama diperjalanan itu ada baiknya pula kamu mencari circle pertemanan baru. Hidupmu juga perlu berkembang, siapa tahu circle baru itulah yang akan mengantarkanmu menuju jodoh yang sebenarnya.
7.Masih berhubungan dengan keluarga mantan
Untuk sebagian orang ini juga bagian paling sulit lho, harus menerima kenyataan bahwa kita mau tidak mau harus ‘berpisah’ juga dengan keluarganya mantan, apalagi kalau udah deket banget. Sedih dan nyakitin pastinya. Menjaga silaturahmi sih boleh-boleh aja, tapi yakin nggak akan baper?
Ini nggak bisa dibiarkan, ada baiknya kamu membatasi diri sekarang. Kamu udah bukan bagian dari mereka lagi. Duniamu sudah berbeda, kamu udah nggak hidup dimasalalu lagi. Sesayang apapun kamu sama keluarga mantanmu itu, mereka itu bukanlah masa depanmu. Yakinlah suatu hari nanti penggantinya pasti jauh lebih baik.

Nah… Gimana, udah dapat pencerahan? Jangan sampai kamu gagal move on hanya karena hal-hal di atas tadi ya. Move on yang sesungguhnya adalah move on yang membuat kamu jadi seseorang yang tangguh dan lebih dewasa dari sebelumnya. Semoga bermanfaat!

PS : tulisan ini dimuat pula di idntimes

Cheers,

Nesa

You Might Also Like

2 comments

  1. selalu banyak drama sebelum bisa move on

    BalasHapus
    Balasan
    1. as always ya mbak, tapi itu yang bikin ngakak kalo diinget-inget lagi hahaha

      Hapus

Hi, thank you so much for stopping by. Let's connected!

- nesa -

Twitter

Instagram

Facebook Fanpage

Subscribe