World or Eternity

Januari 31, 2015

Ketika menulis postingan ini saya teringat lagu Ariel Noah yang berjudul 'Tak Ada Yang Abadi' . Sejenak saya berpikir tentang semua hal-hal yang ada di dunia ini. Memang betul, semua nggak ada yang abadi. Bahkan kita pun manusia nggak ada yang akan bisa hidup selamanya. Keabadian menurut saya cuma ada dikarangan belaka atau di negerinya Edward Cullen. Karena saya meyakini semua hal akan berubah pada waktunya.

Perubahan fisik diri itu sudah saklek akan terjadi seiring bertambahnya usia. Tetapi siapa menduga dan menyangka kalau perasaan seseorang juga bisa berubah dari waktu ke waktu. Hati manusia siapa yang tahu. Sesuai dengan hasrat manusia yang nggak akan pernah puas akan apa yang didapat hidupnya, mereka akan terus berusaha memenuhi semua keinginan yang nggak ada habisnya itu. Dan nggak jarang caranya bisa dengan menyakiti orang lain. 

Dalam kehidupan percintaan saat ini yang katanya sudah sangat modern sekali, pamer kemesraan antar pasangan di sosial media dengan maksud ingin memperlihatkan kebahagiaan atau malah membuat iri orang lain itu dianggap lumrah. Mungkin maksudnya ingin berbagi kebahagiaan, tapi sejujurnya saya sih sekarang jadi biasa saja lihat yang begituan. Memang apa hebatnya mendapat pujian orang tentang kehidupan harmonis kita?  Memangnya kita akan bahagia selamanya terus? Hahaha. Saya bukan sok sakartis, saya bukan iri, dan sumpah saya nggak punya maksud untuk berprasangka buruk. Hanya apa yang dilihat belum tentu didalamnya rasanya sama.

Kalian boleh bilang saya keracunan drama korea deh. Terakhir saya nonton 'The Greatest Marriage' , ada hal menarik yang saya ambil di film itu. Diceritakan seorang wanita mapan yang hamil diluar nikah, dan ingin membesarkan anaknya sendiri menjadi single parent. Bahkan dia nggak punya keinginan untuk menikah. Dia nggak butuh laki-laki ataupun suami di dalam hidupnya, dia hanya ingin punya anak. 
Terdengar egois bukan? Mungkin kalau ini terjadi di Indonesia yang penduduknya sebagian besar muslim, wanita ini sudah dikecam massa dimana-mana dan bisa jadi diusir dari negara. Tapi ada satu hal yang saya akhirnya mengerti kenapa wanita ini bisa seegois itu. Wanita ini punya masa lalu kelam yang membuat dia trauma tentang pernikahan, alasan dia tidak ingin menikah karena melihat ibunya yang sering disiksa oleh ayahnya, dan ibunya mati-matian mempertahankan pernikahannya demi anaknya (wanita tsb) walaupun sudah tidak bahagia dengan kehidupan rumah tangganya itu. 

Semua yang berawal cinta bukan tidak mungkin berujung dengan kebencian nantinya. Itulah kenapa akhirnya si wanita ini nggak mau menikah, karena manusia bukan nggak mungkin nanti akan berubah dan dia nggak mau punya suami yang nantinya membuat dia malah menderita. Ah.. entahlah, saya bukan mau suudzon, tapi cuplikan kecil dari beberapa film itu bukan semata-mata fiktif melainkan cerminan dari kehidupan yang sesungguhnya. Saya berani bertaruh hanya ada beberapa orang terpilih didunia ini yang punya perasaan cinta besar sepanjang hayat kepada pasangannya.  
   
Maka dari itulah kenapa agama diciptakan. Karena nilai-nilai dan aturan agama itu mutlak yang abadi. Agama adalah tonggak kehidupan kita selama di dunia. Agama mengajarkan kita untuk mencintai sesama makhluk ciptaan-Nya terlebih pada pasangan halal kita. Dan saya selalu berkeyakinan bahwa ketika seseorang sudah mencintai pasangannya karena Allah, perasaan itu pasti tidak akan pernah hilang dan berubah walaupun raga nantinya sudah kembali didalam tanah. 

Jadi, kalau ada pasangan kamu yang tiba-tiba bilang dia sudah tidak cinta, tidak sayang, dan tidak bullshit-bullshit lainnya sama kamu. Itu bukan berarti kamu tidak baik. Melainkan dia yang tidak baik, dia yang tidak puas dengan apa yang dimiliki, dia yang nggak pernah bersyukur, dia yang ingin mengejar dunia yang nggak akan ada habisnya ini, biarkan saja.. toh sekalipun dia bisa beli dunia ini pakai duitnya sendiri tetap nggak akan pernah cukup yang dia inginkan kok. Lepaskan. Relakan. Dan bersyukurlah kamu diselamatkan.

Semua orang pasti ingin hidupnya baik-baik saja kan? Saya juga sama. Tapi pada kenyataanya semua yang digariskan oleh Allah itu nggak ada yang mulus. Hari ini kamu bisa bahagia, bukan berarti besok kamu masih bisa bahagia lho. Hari ini kamu bersedih, bukan berarti selamanya kamu akan bersedih juga. Begitu juga dengan ketika hari ini kamu menyakiti orang lain, bukan nggak mungkin besok kamu yang disakiti orang lain. Atau yang lebih ekstrim ketika hari ini kamu dicintai, besok bukan nggak mungkin kamu dicampakkan.

Sekarang sadari saja apa sih yang mau kita cari di dunia ini. Kita dikasih hidup untuk apa dan untuk siapa. Saya mau mengingatkan, kalau kita hidup cuma sebentar. Nanti juga balik lagi ke pangkuan-Nya. Tinggal pilih mau hidup karena ingin mendapatkan akhirat atau mendapatkan dunia. 



 
Sesedih dan sebahagia apapun kamu pada kenyataan di semesta ini, hanya Allah yang nggak akan pernah berubah, tetap menemani kamu, mendengarkan kamu, dan menyayangi kamu :)


-Neisia-

You Might Also Like

0 comments

Hi, thank you so much for stopping by. Let's connected!

- nesa -

Twitter

Instagram

Facebook Fanpage

Subscribe