SMN = Saya Mau Nikah.

November 08, 2012


Tiba-tiba terhenyak ketika kemarin seorang rekan bilang : 

" Kamu mau rejekinya bertambah? Menikahlah! "

*hening*

Iya. Kita nggak akan tahu apa yang terjadi di kehidupan mendatang. Saya bukan tidak ingin menikah muda. Hasrat nikah muda pasti ada. Beberapa teman sebaya pun banyak yang sudah menikah. Saya kepingin dong nikah, nikah dengan konsep pesta sederhana yang intim, dimana si pengantin nggak melulu duduk di pelaminan melainkan berbaur dengan tamu undangan dan kerabat disertai iringan lagu From This Moment-nya Sania Twain, lalu bulan madu di tempat indah dan selanjutnya menjalani rumah tangga bahagia dengan punya anak kembar yang lucu-lucu. Hmmm.. enaknya berangan-angan!

Tapi menikah kan bukan perkara mudah. Banyak hal yang harus dipersiapkan lahir dan bathin. 

Ya ampun, ternyata saya sudah besar ya sekarang.

Saya nggak muna kok. Saya ingin menikah. Target menikah pun sudah terencana. Apalagi saya perempuan. Perempuan biasanya kan lebih sensi buat masalah beginian. hehehe.

Hari ini saya masih 22 tahun, begitu pula dengan pasangan saya sekarang. Kami bukannya tidak serius menjalani semuanya. Tapi biarlah Tuhan yang mengatur semuanya. Sambil meniti karier sedikit demi sedikit kesadaran ingin berumah tangga itu pasti muncul dengan sendirinya. Saya tidak akan memaksa pasangan saya untuk menikah segera dengan saya. Dia juga sudah besar dan mungkin rencananya bisa jadi lebih tak terprediksikan oleh saya.

Saya dan dia sama-sama belum bisa menjanjikan apa-apa untuk masa depan. Yang penting sama-sama berusaha, yakin satu sama lain dan berdoa. Masalah jodoh apa nggak itu urusan belakangan.



Tapi dibalik itu semua, saya ingin pasangan saya sekarang yang kelak jadi imam buat keluarga saya. Selamanya. 
:') 

Ps : Tulisan ini ditulis dari lubuk hati yang paling dalam. Jadi hari ini serius gitu deh gue. Eh, Saya maksudnya :))

You Might Also Like

2 comments

Hi, thank you so much for stopping by. Let's connected!

- nesa -

Twitter

Instagram

Facebook Fanpage

Subscribe