Tarot Pertama

April 27, 2013

Setahun lalu saya pernah dibacakan tarot oleh seorang teman,
Dia bilang kalau nanti saya resign dari kantor konsultan tempat bekerja saya dulu, saya akan bekerja di sebuah perusahaan cukup besar, dengan berbagai tekanan yang datang, dengan gaji yang mungkin tidak seberapa, tetapi saya akan banyak belajar di perusahaan tersebut.

Dan setelah hampir 3 bulan ini saya meninggalkan status jobless, entah kenapa saya berani menyimpulkan keakuratan kartu tarot teman saya itu dengan pekerjaan saya saat ini.

Jadi begini alasannya...

Saya bekerja masih dengan posisi yang sama seperti di kantor lama.
Tapi kali ini job desknya berbeda. 
Sungguh ini masih jauh dari passion saya *sigh*
Perusahaan besar ini memberi kepercayaan kepada saya untuk menangani pekerjaan yang berhubungan dengan wilayah luar kota.
Dan itu nggak segampang seperti yang saya duga sebelumnya.

Damn! 
Ternyata menghadapi orang dengan berbagai macam sifat dan karakter itu sangat berat. Apalagi setelah saya mendengar bahwa seseorang yang menangani sebelum saya hanya bertahan satu bulan karena tidak kuat mental menghadapinya.
Dalam hati saya sempat menggerutu takut.

" Ini ada apa sih sebenernya? Apa yang bikin dia resign cepet-cepet? Ahh.. bikin parno aja.. "

Jreng jreeeeng...

Awal-awal perjuangan saya beradaptasi sungguh berat. Ingin rasanya menangis saat itu juga karena selalu salah mengerjakan sesuatu. Tugas saya sebenarnya gampang kalau sudah mengerti sedetail mungkin, tapi saya memang learning by doing. Orang-orang luar kota yang saya tangani sungguh-amat-sangat-cerewet-dan-ngeyel-nggak-ketolongan. Tangan saya cuma ada 2 dan saya harus menyelesaikan pekerjaan yang diperintahkan oleh beberapa orang dalam waktu yang bersamaan. Sepertinya mereka berkonspirasi ingin menyiksa saya.....

Kadang saya berpikir untuk resign (lagi).. mungkin saya tidak cocok bekerja pada pekerjaan ini. Tapi bukankah ini pemberian Tuhan yang menurut-Nya baik untuk saya?
Tiap hari saya merasa beban semakin berat. 
Semua menjadi terasa capek.

Under Pressure.

Saya dulu di kantor lama juga ditakut-takuti oleh seseorang kepala kantor yang arogan, yang sering buat onar bikin anak buahnya nggak betah dikantor. Tapi pada akhirnya saya bertahan menghadapi si penjilat itu.. sampai 2,5 tahun malah!
Lalu apa saya harus menyerah juga disini? 
Terlalu dini sih ini.
Beberapa teman sempat menyemangati agar saya kuat. Dan harus kuat.

Dan setelah hampir 3 bulan saya mengamati dan mempelajari semuanya. Saya akhirnya mulai tahu apa-apa saja yang harus saya lakukan dan tidak. Saya tidak boleh lengah dan rendah didepan orang-orang ini. Saya mulai bisa menanganinya sedikit-demi-sedikit. Saya sudah tahu semua sifat mereka yang cerewet ini. Saya juga sadar betul atasan luar kota saya ini selain sombongnya selangit, dia kalau berusaha melucu juga garing. Perpaduan yang sangat pas sekali. Please nggak usah dibayangin! 
Pfftt.

Mudah-mudahan saya betah dan segala yang saya lakukan di perusahaan ini ada manfaatnya. Biarlah semua menjadi pembelajaran untuk hidup saya. Saya tidak mau juga mengecewakan seorang kakak baik hati yang mempercayakan saya untuk bekerja disini :')





Saya meyakini, ini adalah jawaban atas pertanyaan tarot saya yang kedua tentang karier. Tarot pertanyaan saya yang ketiga soon mau dibahas juga deh :p

You Might Also Like

0 comments

Hi, thank you so much for stopping by. Let's connected!

- nesa -

Twitter

Instagram

Facebook Fanpage

Subscribe